Hallo>>>><<<<<< Mat Datang......(^_^)..... HAAA...HA... (^_^)

Don't forget the time

Kamis, 27 Januari 2011

Muara Karang dan Teluk Jakarta Tercemar Logam Berat
(kompas...Jumat, 28 Januari 2011 | 11:09 WIB.
Penulis: NAL |
Rabu, 11 Juni 2008 | 14:10 WIBDibaca: 47Komentar: 0

1
ARUM TRESNANINGTYAS DAYUPUTRI
Seorang tukang sampah memungut sampah di bawah jembatan Teluk Gong, Jakarta Utara.

TERKAIT:
Prospek Tanaman Mahkota Dewa untuk Antikanker
UI Seminarkan 51 Hasil Riset Unggulan

Laporan wartawan Kompas Yurnaldi

DEPOK, RABU - Muara Karang dan Teluk Jakarta tercemar logam berat yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Pada seminar ilmiah Riset Unggulan Universitas Indonesia di kampus UI Depok, Rabu (11/6), peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Noverita Dian Takariana, Yasman, dan Sunardi, menemukan kandungan logam berat melebihi baku mutu lingkungan.

"Dengan metoda ekstraksi bertahap diketahui jejak logam berat Cu, Cr, Pb, dan Zn dalam sedimen di perairan Muara Karang dan Teluk Jakarta. Sedimen memainkan peranan penting di dalam penentuan kualitas air karena sedimen dapat berperan sebagai tujuan akhir tempat penampungan dari logam-logam berat dan memiliki potensi melepaskan zat-zt pencemar tersebut kembali ke dalam perairan yang disertai dengan perubahan kondisi fisik kimiawi," papar Noverita Dian Takariana.

Berdasarkan data yang diperoleh dari trace metal analysis diketahui bahwa daerah dengan kandungan konsentrasi logam Cu paling tinggi adalah Muara Karang (157 ppm) dan kandungan logam Zn 468 ppm. Padahal, Canadian Standard for Contaminated Sediments menetapkan nilai ambang batas untuk Cu dan Zn masing-masing 30 dan 60 ppm.

Sedangkan persentase fraksinasi logam Cu dominan berada pada fraksi 5, yaitu berkisar sebesar 76-94 persen. Persentase fraksinasi logam Zn tidak terlalu dominan pada satu fraksi saja, namun fraksi 5 tetap dominan, yaitu 37-50 persen. Dengan demikian, logam Zn memiliki potensi yang besar untuk terlepas kembali ke perairan dan berpotensi sebagai bioavalibilitas. "Selain itu dapat diketahui pula distribusi pencemaran logam berat Pb dan Cr yang melebihi ambang batas, yakni masing-masing 30-60 ppm dan 20-60 ppm di Teluk Jakarta. Sementara nilai ambang batasnya 25 ppm untuk Pb dan 20 ppm untuk Cr," papar peneliti.

Tidak ada komentar: