Hallo>>>><<<<<< Mat Datang......(^_^)..... HAAA...HA... (^_^)

Don't forget the time

Selasa, 25 Januari 2011

KARYA ILMIAH REMAJA


TEPUNG SUKUN SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF
PENGGANTI TEPUNG BERAS DI KABUPATEN MALANG






Oleh:


Ismi Nurianti 106351403436/2006
Nina Hardianti Pradani Yasa 106351403429/2006
Risa Nurhuda 106351403442/2006
Eka Rahma Auliya Sari 106351403452/2006
Prayogi Puja Antara 205351484080/2005









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2009



HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Tepung Sukun sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang
2. Bidang Kegiatan : ( )PKMP (√ )PKMK
( )PKMT ( )PKMM
3. Bidang Ilmu : ( )Kesehatan ( √)Pertanian
( )MIPA ( )Teknologi dan Rekayasa
( )Humaniora ( ) Pendidikan
( ) Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ismi Nurianti
b. NIM : 106351403436
c. Jurusan : Geografi
d. Universitas/Institusi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah : Jl. IR. Rais 567b RT/RW 01/06 Kota Malang
f. Alamat email : Isminurianti@yahoo.com
g. Alamat di Malang : Jl. IR. Rais 567b Malang
h. No. Handphone : 085646509115
5. Anggota Pelaksana/Penulis : 4 Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama : Drs. Sudarno Herlambang M.Si
b. NIP : 130899253
c. Alamat Rumah/Telp : Jl. Tirtomulyo 78 RT/RW 03/09 Dau Malang
d. No. Hp : 085233235009
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 6.000.000,00
b. Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan
Menyetujui, Malang, 15 Juni 2009
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana



Prof. Dr. Edy Purwanto, M. Pd Ismi Nurianti
NIP: 131 916 871 NIM.106351403436

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping



Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Drs. Sudarno Herlambang M.Si
NIP. 130 899 262 NIP.130 899 253
ABSTRAK


Ismi Nurianti, Risa Nurhuda, Eka Rahma Auliya Sari, Prayogi Puja Antara, Nina Hardianti Pradani Yasa.2009. Tepung Sukun sebagai Bahan Pengganti Alternatif Tepung Beras di Kabupaten Malang. Drs. Sudarno Herlambang M.Si: PKMK Universitas Negeri Malang.


Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan buah yang sangat mudah tumbuh di Indonesia. Ketersediaan buah sukun di Jawa timur pada khususnya juga masih kurang dimanfaatkan misalnya di daerah gunung Gumitir Jember-Banyuwangi. Buah sukun dapat diolah menjadi tepung sikun, yang diawali dengan pembuatan gaplek sukun. Proses pembuatan gaplek sukun diawali dengan mengupas kulit buah kemudian diiris tipis-tipis dan dijemur atau dioven kmudian digiling. Tepung sukun memiliki kandungan gizi cukup baik. Kurang dimanfaatkannya buah sukun merupakan alasan utama pembuatan tepung sukun.
Tujuan pembuatan tepung sukun ini adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan buah sukun menjadi tepung sukun yang mempunyai nilai jual tinggi. Metode yang dilakukan antara lain observasi, promosi, dan pemasaran.
Hasil dari pross ini adalah tepung sukun yang dikemas secara menarik dalam ukuran 1/4kg dengan harga jual sebesar Rp.5000,-Kabupaten Malang merupakan daerah yang sangat luas sehingga dapat menjadi tempat pemasaran tepung buah sukun yang baik. Banyak pasar-pasar tradisional antara lain pasar Kepanjen, pasar Karangkates, pasar Dampit, pasar Sumberpucung, dan lain-lain. Masyarakat Kabupaten Malang cukup beragam terlebih-lebih tingkat ekonominya. Penempatan tempat promosi dan pemasaran memberikan pengaruh cukup besar dalam keberhasilan usaha ini.
Hasil yang diperoleh dari usaha ini adalah mulai dikenalnya tepung sukun di masyarakat serta membuka usaha baru yang menjanjikan profit.

Kata kunci: buah sukun, tepung sukun, Kabupaten Malang.







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaaan (PKMK) dengan judul "Tepung Sukun sebagai Bahan Alterantif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang " ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan kepada berikut ini.
1. DP2M DIKTI yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mewujudkan proposal kewirausahaan sungguh merupakan kebanggaan tersendiri telah mendapatkan kesempatan emas.
2. Bapak Kadim Masjkur, selaku PR III Universitas Negeri Malang.
3. Bapak Purbo Suwasono, M.Si selaku pembina PKM Universitas Negeri Malang, terimakasih atas bimbingan dan dukungan moralnya. Terimakasih banyak motivasi yang telah diberiakan.
4. Bapak Drs. Sudarno Herlambang M.Si yang telah membimbing penulis mulai proses persiapan hingga penyelesaian laporan akhir ini sehingga dapat terselesaikan secara keseluruhan.
5. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang memberi dorongan moral dan material ini wujud bakti ananda kepada ayahanda dan ibunda.
6. Kawan-kawan Geografi ‘06 yang telah memberikan motivasi yang tidak ternilai mulai dari tahap persiapan hingga penyelesaian laporan ini.
7. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu terimakasih atas dukungannya.
Demikian kata pengantar ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi, pembahasan, maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan.




Malang,12 Juni 2009



Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ...................................................................... ii
Abstrak............................................................................................. iii
Kata Pengantar.................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................... v
Daftar Lampiran............................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan Program........................................................................... 1
1.4 Luaran yang Diharapkan.............................................................. 1
1.5 Kegunaan Program...................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...................3

BAB III METODE PENDEKATAN ................................................ .5

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM.......................................... .6
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................. .6
4.2 Tahapan Pelaksanaan................................................................... .6
4.3 Instrumen Pelaksanaan................................................................. .7
4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya...................................................8

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN............................................ .9
5.1 Strategi Pelaksanaan................................................................... .9
5.2 Tahap Promosi Produk............................................................... .9
5.3 Pengamatan Kesesuaian Konsumen............................................ .9
5.4 Pemasaran.................................................................................. .9
5.5 Respon Konsumen dan Pedagang............................................... .9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 10
6.1 Kesimpulan.................................................................................. 10
6.2 Saran........................................................................................... 10

LAMPIRAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara Agraris yang mana pertanian merupakan komoditas terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayahnya yang subur sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik, salah satu diantaranya adalah sukun. Sejauh ini sukun hanya dikenal sebagai tanaman pekarangan saja, dimana pemanfaatannya belum dikembangkan secara maksimal. Padahal sukun merupakan tanaman yang mudah tumbuh hampir di semua tipe lahan dan jenis tanah di Indonesia. Salah satu manfaat dari sukun ini sendiri adalah sukun dapat diolah menjadi tepung. Seperti kita ketahui saat ini harga tepung terigu yang semakin bertambah mahal, alangkah baiknya jika kita dapat memanfaatkan tepung sukun tersebut sebagai bahan makanan alternatif pengganti tepung beras. Disamping secara ekonomi lebih terjangkau dan mudah untuk mendapatkannya. Masyarakat pun dapat mengolahnya dengan mudah.
Mencermati hal tersebut, kami membuat sebuah program kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan dengan judul "Tepung Sukun Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang". Kami membahas masalah ini karena fakta yang ada di lapangan menunjukkan semakin naiknya harga tepung terigu. Berdasarkan uraian di atas, kami berinisiatif untuk membuat salah satu bahan makanan alternatif pengganti beras yaitu dengan memanfaatkan sukun. Agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan makanannya dengan mudah dan lebih terjangkau. Selain itu, agar meningkatkan kreativitas mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah dalam program ini adalah:
1. Bagaimana memproduksi tepung sukun dari bahan mentah sukun?
1. Bagaimana pengemasan tepung sukun?
2. Bagaimana memasarkan hasil produksi tepung sukun sehingga memperoleh profit?
3. Apa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Malang dan mahasiswa?

1.3 Tujuan Program
Adapun program ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara memproduksi tepung sukun.
2. Mengetahui pengemasan tepung sukun.
3. Memprodusi tepung sukun sehingga memperoleh profit.
4. Memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Malang dan mahasiswa.

1.4 Luaran yang Diharapkan
Pengolahan sukun ini diharapkan menghasilkan tepung sukun yang dikemas menarik ukuran ½ kg, ¼ kg dengan harga jual antara Rp. 2000,00 - Rp. 4000,00, sehingga terjangkau oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Kemasan yang dipergunakan adalah plastik dengan sablon yang menarik, sehingga mempunyai nilai jual tinggi.

1.5 Kegunaan Program
Kegunaan program yang berjudul "Tepung Sukun Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang"yaitu:


A. Bagi mahasiswa
1. Dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk dapat mendayagunakan semua sumber daya alam yang ada.
2. Membentuk mahasiswa yang berpola pikir kritis dan ilmiah sehingga mampu menghasilkan produk yang berguna.
B. Bagi masyarakat
1. Masyarakat memperoleh informasi baru tentang buah sukun dan nilai gizi sukun.
2. Membuka lapangan usaha baru sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan mampu menambah jumlah pendapatan masyarakat.
3. Membentuk masyarakat yang kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya.



.


BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Tepung sukun merupakan hasil olahan buah sukun, umumnya buah sukun hanya dinikmati dengan cara menggoreng dagingnya. Hal ini kurang bernilai jual terlebih lagi tingkat ketahanan buah sukun yang tidak terlalu lama. Sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai populer dan dikembangkan di berbagai daerah. Agar dapat disimpan lebih lama sebagai bahan pangan, buah sukun dapat diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, pati sukun, dan tape sukun. Dengan adanya bahan-bahan dasar tersebut, maka aneka panganan dengan bahan baku sukun dapat dibuat dan dinikmati setiap saat.
Selain karbohidrat, protein, dan lemak, sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %. Dengan kandungan gizi cukup baik inilah, buah sukun meskipun diolah menjadi tepung tetap memiliki kandungan gizi yang baik.
Tabel 1. Komposisi Zat Gizi Sukun per 100 g bahan

Zat Gizi
Sukun Muda
Sukun Tua
Tepung Sukun
Karbohidrat (g)
9,2
28,2
78,9
Lemak (g)
0,7
0,3
0,8
Protein (g)
2,0
1,3
3,6
Vitamin B1 (mg)
0,12
0,12
0,34
Vitamin B2 (mg)
0,06
0,05
0,17
Vitamin C (mg)
21,00
17
47,6
Kalsium (mg)
59
21
58,8
Fosfor (mg)
46
59
165,2
Zat besi (mg)
-
0,4
1,1
Sumber: FAO, 1972
Keberadaan buah sukun, khususnya di Jawa Timur masih kurang dimanfaatkan contohya di daerah Gunung Gumitir Jember-Banyuwangi. Meskipun buah ini merupakan buah musiman tetapi ketersediaannya di alam cukup banyak, terlebih lagi jika musimnya tiba. Jika tidak segera diolah buah ini akan busuk dan tidak ada gunanya. Pengolahan buah sukun menjadi tepung akan memberikan nilai positif bagi masyarakat.
Pemasaran tepung ini sendiri masih dipusatkan di Kabupaten Malang, karena usaha ini membutuhkan kerjasama tim yang masing-masing anggotanya merupakan mahasiswa UM sehingga hanya dapat dikerjakan di sekitar Malang Raya. Kabupaten Malang yang wilayahnya jauh lebih besar dari Kota Malang akan memberikan peluang yang lebih baik dalam segi pemasaran.
Tepung yang akan dipasarkan memilki berat ¼ kg dengan harga Rp. 5000,00 dengan biaya produksi sebesar Rp. 4000,00 sehingga memiliki keuntungan per bungkusnya sebesar Rp. 1000,00. Harga ini termasuk lebih mahal dari tepung beras tetapi keunggulan tepung sukun baik dari gizi dan rasa tidak diragukan lagi. Jika usaha ini ditekuni terus-menerus dan menghasilkan tepung sukun yang berkualitas maka modal awal dari usaha ini akan dapat kembali dan akan memberikan keuntungan. Peluang keberlanjutan usaha ini dapat dijelaskan melalui cash flow di bawah ini:



Rencana Arus Kas
(Tepung Sukun "AMURER")
Bulan Maret-Mei 2009



Maret
April
Mei
A
PENERIMAAN




Penerimaan Penjualan + saldo bulan sebelumnya
Rp. 500.000
Rp. 2.101.000
Rp. 3.098.000

Penerimaan Pinjaman
Rp. 5.000.000
Rp. 1.000.000
-

Sub Total Penerimaan
Rp. 5.500.000
Rp. 3.101.000
Rp. 3.098.000
B
PENGELUARAN




Pembelian Peralatan
Rp. 3.200.000
-
-

Pembelian Bahan Baku
Rp. 300.000
Rp. 300.000
Rp. 300.000

Pembelian Bahan Pembantu (plastik)
Rp. 70.000
-
-

Transport (Pengiriman Produk dan pembelian bahan baku)
Rp. 134.000
Rp.133.000
Rp. 133.000

Biaya Observasi
Rp. 100.000
-
-

Biaya Pemeliharaan
Rp. 25.000
Rp. 25.000
Rp.25.000

Biaya Promosi
Rp. 50.000
Rp. 25.000
Rp. 25.000

Biaya Administrasi Lain-Lain
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 10.000

Sub Total Pengeluaran
Rp. 3.899.000
Rp. 503.000
Rp. 493.000
C
SELISIH KAS
Rp. 3.899.000
Rp. 503.000
Rp. 493.000
D
SALDO KAS AWAL
Rp. 1.601.000
Rp. 2.598.000
Rp. 2.605.000
E
SALDO KAS AKHIR
Rp. 5.500.000
Rp. 3.101.000
Rp. 3.098.000

KETERANGAN:
Nilai penerimaan bulan kedua merupakan hasil dari penjualan dan saldo akhir bulan sebelumnya. Sama halnya dengan bulan berikutnya. Jika barang belum seluruhya terjual maka barang tersebut tetap masuk sebagi stok barang dan penerimaan.




BAB III
METODE PENDEKATAN

Tepung sukun berasal dari gaplek sukun. Adapun proses pembuatan gaplek sukun adalah pertama buah sukun yang tua yang telah dikupas bersih kemudian dipotong-potong. Potongan tersebut selanjutnya diiris tipis-tipis. Irisan buah sukun kemudian dihamparkan di atas nampan untuk dijemur di bawah terik matahari. Agar proses pengeringan gaplek sukun merata dan tidak mudah terkontaminasi olah jamur karena lembab, maka setiap tiga jam sekali perlu dibalik. Pada saat musim kemarau, saat terik matahari benar-benar optimal penjemuran dapat dilakukan selama tiga hari. Pada saat musim penghujan proses penjemuran diubah menjadi proses pengeringan menggunakan oven. Untuk pembuatan tepung sukun itu sendiri ialah gaplek sukun yang sudah kering digiling dan diayak dengan ayakan halus.
Permasalahan dan penyelesaianya antara lain:
a. Teknis
Karena kurangnya penyinaran matahari maka dalam proses pengeringan digunakan mesin pengering yaitu oven yang terdiri dari oven berukuran sedang, kompor dan Elpiji.
b. Organisasi Pelaksana
Masing-masing anggota pelaksana mempunyai jadwal perkuliahan yang padat dan berbeda sehingga pembuatan tepung sukun hanya dapat dilakukan pada hari libur perkuliahan.
c. Keuangan
Dana yang digunakan selama proses pembuatan tepung sukun adalah dana sendiri karena dana dari pusat belum cair. Sehingga kekurangan dalam proses produksi mempergunakan dana pinjaman.
Dari permasalahan-permasalahan di atas tim mengupayakan untuk dapat menyelesaikan secara tepat dengan demikian program ini dapat tetap mencapai tujuan dan berkelanjuatan dalam usaha.

















BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dilaksanakan pada:
Tanggal : 10 Maret - 15 Juni 2009
Pukul : 08.00 - 17.00 WIB
Tempat : Rumah ketua tim dan pasar-pasar Kabupaten Malang

4.2 Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan ini adalah sebagai berikut:
No.
Kegiatan
Waktu
Tempat
1.
Rapat Tim
10 Maret 2009
1 April 2009
14 Mei 2009
5 Juni 2009
Rumah ketua pelaksana
2.
Pembelian bahan baku
12 Maret 2009
5 April 2009
15 Mei 2009
Sepanjang jalan gunung kemitir dan pasar-pasar yang ada di Kediri
3.
Proses pembuatan tepung sukun
14 &15 Maret 2009
4 &5 April 2009
16 &17 Mei 2009
Rumah ketua pelaksana
4.
Promosi tepung sukun
14 Maret 2009
15 Maret 2009
16 Maret 2009
17 Maret 2009
Pasar Singosari
Pasar Kepanjen
Pasar Karangkates
Pasar Ngantang
5.
Pemasaran tepung sukun
20 Maret 2009
21 Maret 2009

22 Maret 2009
27 Maret 2009
28 Maret 2009
29 Maret 2009
11 April 2009
12 April 2009
19 April 2009
24 April 2009
26 April 2009
1 Mei 2009
3 Mei 2009
9 Mei 2009
17 Mei 2009
23 Mei 2009
30 Mei 2009
6 Juni 2009
7 Juni 2009
13 Juni 2009
Pasar Singosari
Pasar Singosari dan Pasar Lawang
Pasar Lawang
Pasar Kepanjen
Pasar Kepanjen
Pasar Kepanjen
Pasar Dampit
Pasar Dampit
Pasar Kasembon
Pasar Ngantang
Pasar Ngantang
Pasar Singosari
Pasar Lawang
Pasar Kepanjen
Pasar Wajak
Pasar Wajak
Pasar Bululawang
Pasar Sumberpucung
Pasar Sumberpucung
Pasar Kepanjen
6.
Penyusunan laporan
14 Mei 2009
12 Juni 2009
13 Juni 2009
Rumah ketua pelaksana
Kost Eka
Rumah ketua pelaksana

4.3 Instrumen Pelaksanaan
Perencanaan penggunaan instrumen didasarkan pada jenis-jenis kebutuhan disetiap tahapan pembuatan produk. Berikut ini disajikan tabel instrumen pelaksanaan yang digunakan selama pembuatan.
Peralatan
Bahan
Perlengkapan
a. Mesin penggiling
b. Pisau
c. Nampan
d. Timbangan
e. Ayakan
f. Alat sablon
g. Kompor
h. Oven
i. Elpiji
a. Buah sukun

a. Plastik
b. Cat
c. Kamera


4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan dana yang diperlukan
• Buah sukun = Rp. 500,- x 1200 = Rp. 600.000,-
• Plastik ¼kg = Rp. 6.000,- x 2 = Rp. 12.000,-
• Plastik ½kg = Rp. 6.000,- x 1 = Rp. 6.000,-
• Pisau = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Nampan = Rp. 6000,- x 4 = Rp. 30.000,-
• Ayakan halus = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Mesin Penggiling = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Oven pengering = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Alat Sablon dan cat = Rp. 800.000,- x 1 = Rp. 800.000,-
• Mesin pres plastik = Rp. 550.000,- x 1 = Rp. 550.000,-
• Solar = Rp. 100.000,-
• Gaji tenaga kerja (1 orang) = Rp. 400.000,-
• Transportasi pengiriman barang = Rp. 182.000,-

Dana transportasi
• Untuk survey lapangan = Rp. 25.000,- × 4 = Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 6.000.000,-

Realisasi biaya
• Buah sukun = Rp. 3000,- x 300 = Rp. 900.000,-
• Plastik sampel kg = Rp. 6.000,- x 2 = Rp. 12.000,-
• Plastik ½kg = Rp. 14.500,- x 6 = Rp. 58.000,-
• Pisau = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Nampan = Rp. 6000,- x 4 = Rp. 30.000,-
• Ayakan halus = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Timbangan =Rp. 77.000,-x1 = Rp. 77.000,-
• Mesin Penggiling = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Oven pengering (kompor,elpiji,oven) = Rp. 1.600.000,-
• Alat Sablon dan cat = Rp. 800.000,- x 1 = Rp. 800.000,-
• Sewa Mobil(untuk mengangkut sukun) = Rp. 250.000,-
• Solar = Rp. 150.000,-
• Bensin (1 sepeda motor,mobil pengangkut) = Rp. 168.000,-
• Pengetikan = Rp. 25.000,-
• CD dan Kertas manila = Rp. 10.000,-
• Print out dan Spidol = Rp.50.000,-
• Afdruk foto = Rp. 100.000,-
• Pembuatan Poster = Rp. 50.000,-
• Untuk survey lapangan = Rp. 25.000,- × 4 = Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 6.000.000,


BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Strategi Pelaksanaan
Pada saat kami melaksanakan program kewirausahaan tepung sukun, kami melakukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Kami melakukan program ini dengan mengawali rapat tim dan pembagian tugas.
2. Rapat yang kami lakukan membahas tentang ketersediaan bahan baku, waktu pelaksanaan pembuatan tepung, strategi pemasaran, promosi yang akan dilakukan, dan cash flow dari program ini.
3. Pelaporan kegiatan tim dilaporkan tiap minggu disertai dengan hasil yang telah dicapai.

5.2. Tahap Promosi Produk
Mempromosikan tepung sukun Amurer ini tidak dapat langsung memberikan tepung tersebut pada calon konsumen melainkan dengan membuat berbagai macam bentuk jajanan tradisional berbahan dasar tepung sukun. Promosi ini dilakukan dibeberapa tempat baik di pasar-pasar maupun pemukiman penduduk yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Promosi awal ini dilakukan untuk uji minat pasar dan mengenalkan produk yang ditawarkan. Sekaligus mencari segmen pasar yang sesuai dengan produk tersebut.

5.3. Pengamatan Kesesuaian Konsumen
Promosi yang dilakukan memberikan beberapa masukan bagi tim, termasuk kesesuaian pangsa pasar yang akan dituju. Harga yang ditawarkan untuk ¼ kg tepung ini sebesar Rp 5.000, hal ini mengakibatkan hanya kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas yang mampu membeli. Terlebih lagi beberapa masyarakat yang kami temui dalam proses promosi ini mengkritik harga yang cukup mahal meskipun kami telah mengemukakan keunggulan tepung sukun Amurer, yaitu lebih renyah dan memiliki nilai gizi tinggi.Beberapa masyarakat yang telah kami temui dalam promosi lebih dari 50% mengatakan tepung ini cukup mahal, tetapi mereka merasa puas dengan rasa yang dihasilkan jajanan dari bahan tepung sukun.

5.4. Pemasaran
Setelah masa promosi produk, tim melaksanakan pemasaran di beberapa pasar yang berada di Kabupaten Malang, yaitu menawarkan kebeberapa toko. Setelah 2 minggu tepung tersebut dititipkan tim akan mengecek apakah ada yang terjual. Untuk tepung sukun yang belum laku terjual dicatat sebagai stok barang untuk bulan berikutnya Keuntungan yang diperoleh setiap bulannya berkisar Rp.100.000 yang merupakan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya produksi, sedangkan untuk kerugiannya terdapat pada saat proses produksi yaitu terkadang pada saat pembuatan gaplek sukun hasilnya tidak memuaskan karena proses pengeringan yang kurang maksimal yang mengakibatkan gaplek sukun tersebut tidak dapat diolah menjadi tepung sukun..

5.5 Respon Konsumen dan Pedagang
Respon dari para konsumen beragam 20% merasa puas dan 30% biasa-biasa saja dan 50% mengeluhkan mahalnya harga. Respon pedagang cukup baik sebab kami memberikan untung sebesar Rp. 500/bungkusnya, terlebih-lebih beberapa pedagang tidak hanya menjual tetapi ikut mempromosikan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil program kewirausahaan tepung sukun sebagai alternatif pengganti tepung beras di kabupaten Malang maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Anggota tim cekatan, ulet dan mampu memproduksi tepung sukun dibuktikan dengan keterlibatan seluruh anggota mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian laporan akhir.
b. Produk yang dihasilkan berupa tepung sukun Amurer masih kurang mendapat dukungan dari konsumen karena hrga yang ditawarkan cukup mahal.
c. Pihak pedagang yang pemasaran cukup mendukung dengan ikut mempromosikan.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan demi penyempurnaan program kewirausahaan tepung sukun Amurer di kabupaten Malang adalah:
a. Perlunya kerjasama yang lebih baik antara tim PKMK.
b. Perlunya waktu cukup banyak untuk melaksanakan program ini sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain.
c. Perlunya kerja sama dengan beberapa swalayan dan koperasi konsumen sehingga produk ini tidak hanya dipasarkan di pasar tradisional.
d. Perlu adanya pembelajaran lebih lanju tentang usaha kecil rumah tangga, sehingga usaha ini dapat terus berlanjut.




Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang cukup prospektif untuk dikembangkan diberbagai daerah. Kandungan gizi buah sukun cukup baik. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, buah sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %.
Buah sukun segar bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan pangan dengan cara direbus, digoreng maupun dibakar. Namun selain itu, ternyata buah sukun juga enak jika diolah menjadi aneka jenis roti. Dengan mengolah buah sukun menjadi aneka jenis roti maka dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Sebelum dibuat menjadi aneka roti buah sukun terlebih dahulu dibuat menjadi tepung.Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.
1. Pengolahan Buah Sukun Menjadi Tepung Sukun :
• Pilih buah sukun yang sudah tua.
• Kupas kulitnya dan potong – potong menjadi ukuran yang lebih kecil.
• Lakukan pemblansiran (5-10 menit).
• Dijemur hingga kering.
• Sukun kering ditumbuk.
• Diayak dan dibersihkan.
• Dijemur sampai menjadi tepung yang bersih.
Biasanya pada musim kemarau penjemuran menghabiskan waktu 3 hari. Tujuan dari pemblansiran atau pengukusan adalah untuk menghindari warna coklat pada buah sukun yang telah dikupas.
2. Pembuatan Aneka Roti Dari Tepung Sukun
a. Roti tart tepung sukun
Bahan-bahan yang digunakan :
8 butir telur, 2 ons gula pasir, 2 ons tepung sukun, 1 sendok makan avalet, 2 ons mentega dicairkan, 1 sendok makan panili
Cara pembuatan :
• Kocok telur dan gula hingga mengembang.
• Masukkan ovalet, bubuk powder, tepung sukun,dan mentega, kemudian kocok hingga rata.
• Tuangkan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega.
• Bakar hingga kuning kemudian diangkat,selanjutnya bisa dihias sesuai dengan selera/seni dengan butter cream yang telah diberi warna sesuai selera.
b. Bolu Sukun
Bahan –bahan yang digunakan :
1 gelas tepung sukun,4 butir telur,1,5 ons gula, 1 bungkus panili, 1,5 ons mentega cair.
Cara Pembuatan :
• Campur telur, gula, ovalet, panili kemudian dikocok hingga warnanya putih.
• Masukkan tepung sukun kedalam kocokan pertama, kemudian dikocok lagi pelan-pelan dan diberi mentega dan diaduk sampai merata. Kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega kemudian dibakar hingga matang.
• Setelah matang dipotong-potong lalu dibakar hingga kering.
c. Donat Sukun
Bahan-bahan yang digunakan :
1 buah sukun,150 g gula pasir,0,25 gr tepung terigu, 1 butir telur, 100 g mentega, misis dan minyak mentega secukupnya.
Cara Pembuatan :
• Kupas buah sukun.
• Cuci kemudian di kukus lalu dihaluskan.
• campur sukun dengan telur, gula, tepung terigu, dan aduk sampi tidak lengket.
• Bentuk adonan menjadi donat dan goreng sampai warna kecoklatan kemudian tiriskan.
• Setelah dingin olesi dengan mentega kemudian taburi dengan gula halus dan misis.
3. Pengemasan.
• Buatlah kemasan dari plastik untuk membungkus bolu dan donat sukun.
• Untuk 3-4 donat dibungkus jadi satu dalam wadah karton.
• Jangan lupa untuk setiap kemasan diberi cap atau logo perusahaan. Atau yang paling sederhana sekalipun tetap cantumkan nama dan alamat yang bisa dihubungi untuk pemesanan.
4. Pemasaran
• Anda bisa mencetak brosur-brosur dalam kertas biasa saja yang bisa anda sebarkan melalui instansi, warung-warung, pertemuan arisan, kost-kostan dan lainnya. Prinsipnya adalah semakin banyak orang yang mengnal produk anda akan sangat membantu dalam pemasaran.
• Anda bisa membuat kerjasama dengan toko roti atau katering untuk menambahkan produk anda dalam menu mereka.
• Anda bisa kerjasama dengan warung burjo atau instansi untuk menjualkan barang anda dengan sistem konsinyasi.
• Anda bisa gunakan teori marketing lama yang terbukti efsien yaitu viral marketing atau getok tular. Prinsipnya adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Pastikan produk anda memuaskan pelanggan anda otomatis mereka akan menyebarluaskan produk anda dengan senang hati.
5. Administrasi dan Keuangan
• Sekecil apapun bentuk organisasi usaha anda pastika anda mempunyai administrasi yang teratur walaupun sederhana.
• Siapkan buku kas untuk mencatat semua aliran uang yang keluar maupun aliran masuk.
• Buatlah nota untuk setiap transaksi untuk memudahkan anda melacak kemana aliran uang anda.
• Catatlah setiap transaksi dan patikan anda mengecek tiap harinya, sebab jika anda tidak tiap hari mengecek anda akan kebingungan melacak aliran uang anda.
• Jika memungkinkan sewalah seorang lulusan SMK yang mengerti tentang pembukuan, ini akan memudahkan anda dalam controling perusahaan.
Diolah dari berbagai sumber
Sumber gambar: http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2008/12/sukun.jpg
Beritahukan ke teman anda..

Tidak ada komentar: