Hallo>>>><<<<<< Mat Datang......(^_^)..... HAAA...HA... (^_^)

Don't forget the time

Kamis, 27 Januari 2011

Muara Karang dan Teluk Jakarta Tercemar Logam Berat
(kompas...Jumat, 28 Januari 2011 | 11:09 WIB.
Penulis: NAL |
Rabu, 11 Juni 2008 | 14:10 WIBDibaca: 47Komentar: 0

1
ARUM TRESNANINGTYAS DAYUPUTRI
Seorang tukang sampah memungut sampah di bawah jembatan Teluk Gong, Jakarta Utara.

TERKAIT:
Prospek Tanaman Mahkota Dewa untuk Antikanker
UI Seminarkan 51 Hasil Riset Unggulan

Laporan wartawan Kompas Yurnaldi

DEPOK, RABU - Muara Karang dan Teluk Jakarta tercemar logam berat yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Pada seminar ilmiah Riset Unggulan Universitas Indonesia di kampus UI Depok, Rabu (11/6), peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Noverita Dian Takariana, Yasman, dan Sunardi, menemukan kandungan logam berat melebihi baku mutu lingkungan.

"Dengan metoda ekstraksi bertahap diketahui jejak logam berat Cu, Cr, Pb, dan Zn dalam sedimen di perairan Muara Karang dan Teluk Jakarta. Sedimen memainkan peranan penting di dalam penentuan kualitas air karena sedimen dapat berperan sebagai tujuan akhir tempat penampungan dari logam-logam berat dan memiliki potensi melepaskan zat-zt pencemar tersebut kembali ke dalam perairan yang disertai dengan perubahan kondisi fisik kimiawi," papar Noverita Dian Takariana.

Berdasarkan data yang diperoleh dari trace metal analysis diketahui bahwa daerah dengan kandungan konsentrasi logam Cu paling tinggi adalah Muara Karang (157 ppm) dan kandungan logam Zn 468 ppm. Padahal, Canadian Standard for Contaminated Sediments menetapkan nilai ambang batas untuk Cu dan Zn masing-masing 30 dan 60 ppm.

Sedangkan persentase fraksinasi logam Cu dominan berada pada fraksi 5, yaitu berkisar sebesar 76-94 persen. Persentase fraksinasi logam Zn tidak terlalu dominan pada satu fraksi saja, namun fraksi 5 tetap dominan, yaitu 37-50 persen. Dengan demikian, logam Zn memiliki potensi yang besar untuk terlepas kembali ke perairan dan berpotensi sebagai bioavalibilitas. "Selain itu dapat diketahui pula distribusi pencemaran logam berat Pb dan Cr yang melebihi ambang batas, yakni masing-masing 30-60 ppm dan 20-60 ppm di Teluk Jakarta. Sementara nilai ambang batasnya 25 ppm untuk Pb dan 20 ppm untuk Cr," papar peneliti.

Rabu, 26 Januari 2011

story spoof

The Zoo Job Story

One day a clown was visiting the zoo and attempted to earn some money by making a street performance. He acted and mimed perfectly some animal acts. As soon as he started to drive a crowd, a zoo keeper grabbed him and dragged him into his office. The zoo keeper explained to the clown that the zoo's most popular gorilla had died suddenly and the keeper was fear that attendance at the zoo would fall off. So he offered the clown a job to dress up as the gorilla until the zoo could get another one. The clown accepted this great opportunity.
So the next morning the clown put on the gorilla suit and entered the cage before the crowd came. He felt that it was a great job. He could sleep all he wanted, played and made fun of people and he drove bigger crowds than he ever did as a clown. He pretended the gorilla successfully.
However, eventually the crowds were tired of him for just swinging on tires. He began to notice that the people were paying more attention to the lion in the next cage. Not wanting to lose the attention of his audience, he decided to make a spectacular performance. He climbed to the top of his cage, crawled across a partition, and dangled from the top to the lion's cage. Of course, this made the lion furious, but the crowd people loved it.
At the end of the day the zoo keeper came and gave him a raise for being such a good attraction. Well, this went on for some time, he kept taunting the lion, the audience crowd grew a larger, and his salary kept going up. Then one terrible day happened. When he was dangling over the furious lion, he slipped and fell into the lion cage. The clown was really in big terrible situation. He was terrified.
Sooner the lion gathered itself and prepared to pounce. The clown was so scared. He could do nothing and he began to run round and round the cage with the lion close and closer behind. Finally, the lion could catch him. The clown started screaming and yelling, "Help me, help me!", but the lion was quick and pounces. The clown soon found himself flat on his back looking up at the angry lion and suddenly he heard a voice from the lion’s mouth;"Shut up you idiot! Do you want to get us both fired?".
tejemahan;
Kisah Zoo Job
Suatu hari badut mengunjungi kebun binatang dan berusaha untuk mendapatkan uang dengan membuat kinerja jalan. Dia bertindak dan menirukan sempurna beberapa tindakan hewan. Begitu ia mulai mengemudi orang banyak, penjaga kebun binatang menangkapnya dan menyeretnya ke kantornya. Penjaga kebun binatang menjelaskan kepada badut bahwa gorila kebun binatang paling populer telah meninggal tiba-tiba dan kiper itu takut bahwa kehadiran di kebun binatang akan jatuh. Jadi dia menawarkan badut pekerjaan untuk berdandan sebagai gorila sampai kebun binatang bisa mendapatkan satu lagi. badut yang diterima kesempatan yang besar ini.
Maka pagi berikutnya badut mengenakan setelan gorila dan memasuki kandang sebelum kerumunan datang. Dia merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang besar. Dia bisa tidur segala yang ia inginkan, bermain dan dibuat menyenangkan orang dan ia mengusir orang banyak lebih besar dari yang pernah ia lakukan sebagai badut. Dia berpura-pura gorila berhasil.
Namun akhirnya orang banyak sudah lelah dia untuk hanya bergelantungan di ban. Dia mulai memperhatikan bahwa orang-orang lebih memperhatikan singa di kandang berikutnya. Tidak ingin kehilangan perhatian audiens, ia memutuskan untuk membuat pertunjukan spektakuler. Dia naik ke puncak kandangnya, merangkak di partisi, dan tergantung dari atas ke kandang singa. Tentu saja, ini membuat singa itu marah, tapi orang-orang orang-orang menyukainya.
Pada akhir hari penjaga kebun binatang datang dan memberinya kenaikan karena telah menjadi daya tarik yang baik. Nah, ini berlangsung selama beberapa waktu, ia terus mengejek singa, kerumunan penonton tumbuh lebih besar, dan gajinya terus naik. Kemudian suatu hari yang mengerikan terjadi. Ketika dia menggantung di atas singa marah, ia terpeleset dan jatuh ke dalam kandang singa. badut itu benar-benar dalam situasi mengerikan besar. Dia ketakutan.
Cepat singa berkumpul sendiri dan siap untuk menerkam. badut itu begitu takut. Dia bisa berbuat apa-apa dan ia mulai lari berputar-putar kandang dengan singa dekat dan lebih dekat di belakang. Akhirnya, singa bisa menangkapnya. badut mulai berteriak dan berteriak, "Tolong aku, bantu aku!", tapi singa itu cepat dan menerkam. badut segera menemukan dirinya datar di punggungnya menatap singa marah dan tiba-tiba ia mendengar suara dari mulut singa, "Diam idiot Apakah Anda ingin mendapatkan kita berdua dipecat?!".

Selasa, 25 Januari 2011

KARYA ILMIAH REMAJA


TEPUNG SUKUN SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF
PENGGANTI TEPUNG BERAS DI KABUPATEN MALANG






Oleh:


Ismi Nurianti 106351403436/2006
Nina Hardianti Pradani Yasa 106351403429/2006
Risa Nurhuda 106351403442/2006
Eka Rahma Auliya Sari 106351403452/2006
Prayogi Puja Antara 205351484080/2005









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2009



HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Tepung Sukun sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang
2. Bidang Kegiatan : ( )PKMP (√ )PKMK
( )PKMT ( )PKMM
3. Bidang Ilmu : ( )Kesehatan ( √)Pertanian
( )MIPA ( )Teknologi dan Rekayasa
( )Humaniora ( ) Pendidikan
( ) Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ismi Nurianti
b. NIM : 106351403436
c. Jurusan : Geografi
d. Universitas/Institusi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah : Jl. IR. Rais 567b RT/RW 01/06 Kota Malang
f. Alamat email : Isminurianti@yahoo.com
g. Alamat di Malang : Jl. IR. Rais 567b Malang
h. No. Handphone : 085646509115
5. Anggota Pelaksana/Penulis : 4 Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama : Drs. Sudarno Herlambang M.Si
b. NIP : 130899253
c. Alamat Rumah/Telp : Jl. Tirtomulyo 78 RT/RW 03/09 Dau Malang
d. No. Hp : 085233235009
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 6.000.000,00
b. Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan
Menyetujui, Malang, 15 Juni 2009
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana



Prof. Dr. Edy Purwanto, M. Pd Ismi Nurianti
NIP: 131 916 871 NIM.106351403436

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping



Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Drs. Sudarno Herlambang M.Si
NIP. 130 899 262 NIP.130 899 253
ABSTRAK


Ismi Nurianti, Risa Nurhuda, Eka Rahma Auliya Sari, Prayogi Puja Antara, Nina Hardianti Pradani Yasa.2009. Tepung Sukun sebagai Bahan Pengganti Alternatif Tepung Beras di Kabupaten Malang. Drs. Sudarno Herlambang M.Si: PKMK Universitas Negeri Malang.


Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan buah yang sangat mudah tumbuh di Indonesia. Ketersediaan buah sukun di Jawa timur pada khususnya juga masih kurang dimanfaatkan misalnya di daerah gunung Gumitir Jember-Banyuwangi. Buah sukun dapat diolah menjadi tepung sikun, yang diawali dengan pembuatan gaplek sukun. Proses pembuatan gaplek sukun diawali dengan mengupas kulit buah kemudian diiris tipis-tipis dan dijemur atau dioven kmudian digiling. Tepung sukun memiliki kandungan gizi cukup baik. Kurang dimanfaatkannya buah sukun merupakan alasan utama pembuatan tepung sukun.
Tujuan pembuatan tepung sukun ini adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan buah sukun menjadi tepung sukun yang mempunyai nilai jual tinggi. Metode yang dilakukan antara lain observasi, promosi, dan pemasaran.
Hasil dari pross ini adalah tepung sukun yang dikemas secara menarik dalam ukuran 1/4kg dengan harga jual sebesar Rp.5000,-Kabupaten Malang merupakan daerah yang sangat luas sehingga dapat menjadi tempat pemasaran tepung buah sukun yang baik. Banyak pasar-pasar tradisional antara lain pasar Kepanjen, pasar Karangkates, pasar Dampit, pasar Sumberpucung, dan lain-lain. Masyarakat Kabupaten Malang cukup beragam terlebih-lebih tingkat ekonominya. Penempatan tempat promosi dan pemasaran memberikan pengaruh cukup besar dalam keberhasilan usaha ini.
Hasil yang diperoleh dari usaha ini adalah mulai dikenalnya tepung sukun di masyarakat serta membuka usaha baru yang menjanjikan profit.

Kata kunci: buah sukun, tepung sukun, Kabupaten Malang.







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaaan (PKMK) dengan judul "Tepung Sukun sebagai Bahan Alterantif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang " ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan kepada berikut ini.
1. DP2M DIKTI yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mewujudkan proposal kewirausahaan sungguh merupakan kebanggaan tersendiri telah mendapatkan kesempatan emas.
2. Bapak Kadim Masjkur, selaku PR III Universitas Negeri Malang.
3. Bapak Purbo Suwasono, M.Si selaku pembina PKM Universitas Negeri Malang, terimakasih atas bimbingan dan dukungan moralnya. Terimakasih banyak motivasi yang telah diberiakan.
4. Bapak Drs. Sudarno Herlambang M.Si yang telah membimbing penulis mulai proses persiapan hingga penyelesaian laporan akhir ini sehingga dapat terselesaikan secara keseluruhan.
5. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang memberi dorongan moral dan material ini wujud bakti ananda kepada ayahanda dan ibunda.
6. Kawan-kawan Geografi ‘06 yang telah memberikan motivasi yang tidak ternilai mulai dari tahap persiapan hingga penyelesaian laporan ini.
7. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu terimakasih atas dukungannya.
Demikian kata pengantar ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi, pembahasan, maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan.




Malang,12 Juni 2009



Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ...................................................................... ii
Abstrak............................................................................................. iii
Kata Pengantar.................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................... v
Daftar Lampiran............................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan Program........................................................................... 1
1.4 Luaran yang Diharapkan.............................................................. 1
1.5 Kegunaan Program...................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...................3

BAB III METODE PENDEKATAN ................................................ .5

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM.......................................... .6
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................. .6
4.2 Tahapan Pelaksanaan................................................................... .6
4.3 Instrumen Pelaksanaan................................................................. .7
4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya...................................................8

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN............................................ .9
5.1 Strategi Pelaksanaan................................................................... .9
5.2 Tahap Promosi Produk............................................................... .9
5.3 Pengamatan Kesesuaian Konsumen............................................ .9
5.4 Pemasaran.................................................................................. .9
5.5 Respon Konsumen dan Pedagang............................................... .9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 10
6.1 Kesimpulan.................................................................................. 10
6.2 Saran........................................................................................... 10

LAMPIRAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara Agraris yang mana pertanian merupakan komoditas terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayahnya yang subur sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik, salah satu diantaranya adalah sukun. Sejauh ini sukun hanya dikenal sebagai tanaman pekarangan saja, dimana pemanfaatannya belum dikembangkan secara maksimal. Padahal sukun merupakan tanaman yang mudah tumbuh hampir di semua tipe lahan dan jenis tanah di Indonesia. Salah satu manfaat dari sukun ini sendiri adalah sukun dapat diolah menjadi tepung. Seperti kita ketahui saat ini harga tepung terigu yang semakin bertambah mahal, alangkah baiknya jika kita dapat memanfaatkan tepung sukun tersebut sebagai bahan makanan alternatif pengganti tepung beras. Disamping secara ekonomi lebih terjangkau dan mudah untuk mendapatkannya. Masyarakat pun dapat mengolahnya dengan mudah.
Mencermati hal tersebut, kami membuat sebuah program kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan dengan judul "Tepung Sukun Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang". Kami membahas masalah ini karena fakta yang ada di lapangan menunjukkan semakin naiknya harga tepung terigu. Berdasarkan uraian di atas, kami berinisiatif untuk membuat salah satu bahan makanan alternatif pengganti beras yaitu dengan memanfaatkan sukun. Agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan makanannya dengan mudah dan lebih terjangkau. Selain itu, agar meningkatkan kreativitas mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah dalam program ini adalah:
1. Bagaimana memproduksi tepung sukun dari bahan mentah sukun?
1. Bagaimana pengemasan tepung sukun?
2. Bagaimana memasarkan hasil produksi tepung sukun sehingga memperoleh profit?
3. Apa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Malang dan mahasiswa?

1.3 Tujuan Program
Adapun program ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara memproduksi tepung sukun.
2. Mengetahui pengemasan tepung sukun.
3. Memprodusi tepung sukun sehingga memperoleh profit.
4. Memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Malang dan mahasiswa.

1.4 Luaran yang Diharapkan
Pengolahan sukun ini diharapkan menghasilkan tepung sukun yang dikemas menarik ukuran ½ kg, ¼ kg dengan harga jual antara Rp. 2000,00 - Rp. 4000,00, sehingga terjangkau oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Kemasan yang dipergunakan adalah plastik dengan sablon yang menarik, sehingga mempunyai nilai jual tinggi.

1.5 Kegunaan Program
Kegunaan program yang berjudul "Tepung Sukun Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang"yaitu:


A. Bagi mahasiswa
1. Dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk dapat mendayagunakan semua sumber daya alam yang ada.
2. Membentuk mahasiswa yang berpola pikir kritis dan ilmiah sehingga mampu menghasilkan produk yang berguna.
B. Bagi masyarakat
1. Masyarakat memperoleh informasi baru tentang buah sukun dan nilai gizi sukun.
2. Membuka lapangan usaha baru sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan mampu menambah jumlah pendapatan masyarakat.
3. Membentuk masyarakat yang kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya.



.


BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Tepung sukun merupakan hasil olahan buah sukun, umumnya buah sukun hanya dinikmati dengan cara menggoreng dagingnya. Hal ini kurang bernilai jual terlebih lagi tingkat ketahanan buah sukun yang tidak terlalu lama. Sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai populer dan dikembangkan di berbagai daerah. Agar dapat disimpan lebih lama sebagai bahan pangan, buah sukun dapat diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, pati sukun, dan tape sukun. Dengan adanya bahan-bahan dasar tersebut, maka aneka panganan dengan bahan baku sukun dapat dibuat dan dinikmati setiap saat.
Selain karbohidrat, protein, dan lemak, sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %. Dengan kandungan gizi cukup baik inilah, buah sukun meskipun diolah menjadi tepung tetap memiliki kandungan gizi yang baik.
Tabel 1. Komposisi Zat Gizi Sukun per 100 g bahan

Zat Gizi
Sukun Muda
Sukun Tua
Tepung Sukun
Karbohidrat (g)
9,2
28,2
78,9
Lemak (g)
0,7
0,3
0,8
Protein (g)
2,0
1,3
3,6
Vitamin B1 (mg)
0,12
0,12
0,34
Vitamin B2 (mg)
0,06
0,05
0,17
Vitamin C (mg)
21,00
17
47,6
Kalsium (mg)
59
21
58,8
Fosfor (mg)
46
59
165,2
Zat besi (mg)
-
0,4
1,1
Sumber: FAO, 1972
Keberadaan buah sukun, khususnya di Jawa Timur masih kurang dimanfaatkan contohya di daerah Gunung Gumitir Jember-Banyuwangi. Meskipun buah ini merupakan buah musiman tetapi ketersediaannya di alam cukup banyak, terlebih lagi jika musimnya tiba. Jika tidak segera diolah buah ini akan busuk dan tidak ada gunanya. Pengolahan buah sukun menjadi tepung akan memberikan nilai positif bagi masyarakat.
Pemasaran tepung ini sendiri masih dipusatkan di Kabupaten Malang, karena usaha ini membutuhkan kerjasama tim yang masing-masing anggotanya merupakan mahasiswa UM sehingga hanya dapat dikerjakan di sekitar Malang Raya. Kabupaten Malang yang wilayahnya jauh lebih besar dari Kota Malang akan memberikan peluang yang lebih baik dalam segi pemasaran.
Tepung yang akan dipasarkan memilki berat ¼ kg dengan harga Rp. 5000,00 dengan biaya produksi sebesar Rp. 4000,00 sehingga memiliki keuntungan per bungkusnya sebesar Rp. 1000,00. Harga ini termasuk lebih mahal dari tepung beras tetapi keunggulan tepung sukun baik dari gizi dan rasa tidak diragukan lagi. Jika usaha ini ditekuni terus-menerus dan menghasilkan tepung sukun yang berkualitas maka modal awal dari usaha ini akan dapat kembali dan akan memberikan keuntungan. Peluang keberlanjutan usaha ini dapat dijelaskan melalui cash flow di bawah ini:



Rencana Arus Kas
(Tepung Sukun "AMURER")
Bulan Maret-Mei 2009



Maret
April
Mei
A
PENERIMAAN




Penerimaan Penjualan + saldo bulan sebelumnya
Rp. 500.000
Rp. 2.101.000
Rp. 3.098.000

Penerimaan Pinjaman
Rp. 5.000.000
Rp. 1.000.000
-

Sub Total Penerimaan
Rp. 5.500.000
Rp. 3.101.000
Rp. 3.098.000
B
PENGELUARAN




Pembelian Peralatan
Rp. 3.200.000
-
-

Pembelian Bahan Baku
Rp. 300.000
Rp. 300.000
Rp. 300.000

Pembelian Bahan Pembantu (plastik)
Rp. 70.000
-
-

Transport (Pengiriman Produk dan pembelian bahan baku)
Rp. 134.000
Rp.133.000
Rp. 133.000

Biaya Observasi
Rp. 100.000
-
-

Biaya Pemeliharaan
Rp. 25.000
Rp. 25.000
Rp.25.000

Biaya Promosi
Rp. 50.000
Rp. 25.000
Rp. 25.000

Biaya Administrasi Lain-Lain
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 10.000

Sub Total Pengeluaran
Rp. 3.899.000
Rp. 503.000
Rp. 493.000
C
SELISIH KAS
Rp. 3.899.000
Rp. 503.000
Rp. 493.000
D
SALDO KAS AWAL
Rp. 1.601.000
Rp. 2.598.000
Rp. 2.605.000
E
SALDO KAS AKHIR
Rp. 5.500.000
Rp. 3.101.000
Rp. 3.098.000

KETERANGAN:
Nilai penerimaan bulan kedua merupakan hasil dari penjualan dan saldo akhir bulan sebelumnya. Sama halnya dengan bulan berikutnya. Jika barang belum seluruhya terjual maka barang tersebut tetap masuk sebagi stok barang dan penerimaan.




BAB III
METODE PENDEKATAN

Tepung sukun berasal dari gaplek sukun. Adapun proses pembuatan gaplek sukun adalah pertama buah sukun yang tua yang telah dikupas bersih kemudian dipotong-potong. Potongan tersebut selanjutnya diiris tipis-tipis. Irisan buah sukun kemudian dihamparkan di atas nampan untuk dijemur di bawah terik matahari. Agar proses pengeringan gaplek sukun merata dan tidak mudah terkontaminasi olah jamur karena lembab, maka setiap tiga jam sekali perlu dibalik. Pada saat musim kemarau, saat terik matahari benar-benar optimal penjemuran dapat dilakukan selama tiga hari. Pada saat musim penghujan proses penjemuran diubah menjadi proses pengeringan menggunakan oven. Untuk pembuatan tepung sukun itu sendiri ialah gaplek sukun yang sudah kering digiling dan diayak dengan ayakan halus.
Permasalahan dan penyelesaianya antara lain:
a. Teknis
Karena kurangnya penyinaran matahari maka dalam proses pengeringan digunakan mesin pengering yaitu oven yang terdiri dari oven berukuran sedang, kompor dan Elpiji.
b. Organisasi Pelaksana
Masing-masing anggota pelaksana mempunyai jadwal perkuliahan yang padat dan berbeda sehingga pembuatan tepung sukun hanya dapat dilakukan pada hari libur perkuliahan.
c. Keuangan
Dana yang digunakan selama proses pembuatan tepung sukun adalah dana sendiri karena dana dari pusat belum cair. Sehingga kekurangan dalam proses produksi mempergunakan dana pinjaman.
Dari permasalahan-permasalahan di atas tim mengupayakan untuk dapat menyelesaikan secara tepat dengan demikian program ini dapat tetap mencapai tujuan dan berkelanjuatan dalam usaha.

















BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dilaksanakan pada:
Tanggal : 10 Maret - 15 Juni 2009
Pukul : 08.00 - 17.00 WIB
Tempat : Rumah ketua tim dan pasar-pasar Kabupaten Malang

4.2 Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan ini adalah sebagai berikut:
No.
Kegiatan
Waktu
Tempat
1.
Rapat Tim
10 Maret 2009
1 April 2009
14 Mei 2009
5 Juni 2009
Rumah ketua pelaksana
2.
Pembelian bahan baku
12 Maret 2009
5 April 2009
15 Mei 2009
Sepanjang jalan gunung kemitir dan pasar-pasar yang ada di Kediri
3.
Proses pembuatan tepung sukun
14 &15 Maret 2009
4 &5 April 2009
16 &17 Mei 2009
Rumah ketua pelaksana
4.
Promosi tepung sukun
14 Maret 2009
15 Maret 2009
16 Maret 2009
17 Maret 2009
Pasar Singosari
Pasar Kepanjen
Pasar Karangkates
Pasar Ngantang
5.
Pemasaran tepung sukun
20 Maret 2009
21 Maret 2009

22 Maret 2009
27 Maret 2009
28 Maret 2009
29 Maret 2009
11 April 2009
12 April 2009
19 April 2009
24 April 2009
26 April 2009
1 Mei 2009
3 Mei 2009
9 Mei 2009
17 Mei 2009
23 Mei 2009
30 Mei 2009
6 Juni 2009
7 Juni 2009
13 Juni 2009
Pasar Singosari
Pasar Singosari dan Pasar Lawang
Pasar Lawang
Pasar Kepanjen
Pasar Kepanjen
Pasar Kepanjen
Pasar Dampit
Pasar Dampit
Pasar Kasembon
Pasar Ngantang
Pasar Ngantang
Pasar Singosari
Pasar Lawang
Pasar Kepanjen
Pasar Wajak
Pasar Wajak
Pasar Bululawang
Pasar Sumberpucung
Pasar Sumberpucung
Pasar Kepanjen
6.
Penyusunan laporan
14 Mei 2009
12 Juni 2009
13 Juni 2009
Rumah ketua pelaksana
Kost Eka
Rumah ketua pelaksana

4.3 Instrumen Pelaksanaan
Perencanaan penggunaan instrumen didasarkan pada jenis-jenis kebutuhan disetiap tahapan pembuatan produk. Berikut ini disajikan tabel instrumen pelaksanaan yang digunakan selama pembuatan.
Peralatan
Bahan
Perlengkapan
a. Mesin penggiling
b. Pisau
c. Nampan
d. Timbangan
e. Ayakan
f. Alat sablon
g. Kompor
h. Oven
i. Elpiji
a. Buah sukun

a. Plastik
b. Cat
c. Kamera


4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan dana yang diperlukan
• Buah sukun = Rp. 500,- x 1200 = Rp. 600.000,-
• Plastik ¼kg = Rp. 6.000,- x 2 = Rp. 12.000,-
• Plastik ½kg = Rp. 6.000,- x 1 = Rp. 6.000,-
• Pisau = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Nampan = Rp. 6000,- x 4 = Rp. 30.000,-
• Ayakan halus = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Mesin Penggiling = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Oven pengering = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Alat Sablon dan cat = Rp. 800.000,- x 1 = Rp. 800.000,-
• Mesin pres plastik = Rp. 550.000,- x 1 = Rp. 550.000,-
• Solar = Rp. 100.000,-
• Gaji tenaga kerja (1 orang) = Rp. 400.000,-
• Transportasi pengiriman barang = Rp. 182.000,-

Dana transportasi
• Untuk survey lapangan = Rp. 25.000,- × 4 = Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 6.000.000,-

Realisasi biaya
• Buah sukun = Rp. 3000,- x 300 = Rp. 900.000,-
• Plastik sampel kg = Rp. 6.000,- x 2 = Rp. 12.000,-
• Plastik ½kg = Rp. 14.500,- x 6 = Rp. 58.000,-
• Pisau = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Nampan = Rp. 6000,- x 4 = Rp. 30.000,-
• Ayakan halus = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Timbangan =Rp. 77.000,-x1 = Rp. 77.000,-
• Mesin Penggiling = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Oven pengering (kompor,elpiji,oven) = Rp. 1.600.000,-
• Alat Sablon dan cat = Rp. 800.000,- x 1 = Rp. 800.000,-
• Sewa Mobil(untuk mengangkut sukun) = Rp. 250.000,-
• Solar = Rp. 150.000,-
• Bensin (1 sepeda motor,mobil pengangkut) = Rp. 168.000,-
• Pengetikan = Rp. 25.000,-
• CD dan Kertas manila = Rp. 10.000,-
• Print out dan Spidol = Rp.50.000,-
• Afdruk foto = Rp. 100.000,-
• Pembuatan Poster = Rp. 50.000,-
• Untuk survey lapangan = Rp. 25.000,- × 4 = Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 6.000.000,


BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Strategi Pelaksanaan
Pada saat kami melaksanakan program kewirausahaan tepung sukun, kami melakukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Kami melakukan program ini dengan mengawali rapat tim dan pembagian tugas.
2. Rapat yang kami lakukan membahas tentang ketersediaan bahan baku, waktu pelaksanaan pembuatan tepung, strategi pemasaran, promosi yang akan dilakukan, dan cash flow dari program ini.
3. Pelaporan kegiatan tim dilaporkan tiap minggu disertai dengan hasil yang telah dicapai.

5.2. Tahap Promosi Produk
Mempromosikan tepung sukun Amurer ini tidak dapat langsung memberikan tepung tersebut pada calon konsumen melainkan dengan membuat berbagai macam bentuk jajanan tradisional berbahan dasar tepung sukun. Promosi ini dilakukan dibeberapa tempat baik di pasar-pasar maupun pemukiman penduduk yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Promosi awal ini dilakukan untuk uji minat pasar dan mengenalkan produk yang ditawarkan. Sekaligus mencari segmen pasar yang sesuai dengan produk tersebut.

5.3. Pengamatan Kesesuaian Konsumen
Promosi yang dilakukan memberikan beberapa masukan bagi tim, termasuk kesesuaian pangsa pasar yang akan dituju. Harga yang ditawarkan untuk ¼ kg tepung ini sebesar Rp 5.000, hal ini mengakibatkan hanya kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas yang mampu membeli. Terlebih lagi beberapa masyarakat yang kami temui dalam proses promosi ini mengkritik harga yang cukup mahal meskipun kami telah mengemukakan keunggulan tepung sukun Amurer, yaitu lebih renyah dan memiliki nilai gizi tinggi.Beberapa masyarakat yang telah kami temui dalam promosi lebih dari 50% mengatakan tepung ini cukup mahal, tetapi mereka merasa puas dengan rasa yang dihasilkan jajanan dari bahan tepung sukun.

5.4. Pemasaran
Setelah masa promosi produk, tim melaksanakan pemasaran di beberapa pasar yang berada di Kabupaten Malang, yaitu menawarkan kebeberapa toko. Setelah 2 minggu tepung tersebut dititipkan tim akan mengecek apakah ada yang terjual. Untuk tepung sukun yang belum laku terjual dicatat sebagai stok barang untuk bulan berikutnya Keuntungan yang diperoleh setiap bulannya berkisar Rp.100.000 yang merupakan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya produksi, sedangkan untuk kerugiannya terdapat pada saat proses produksi yaitu terkadang pada saat pembuatan gaplek sukun hasilnya tidak memuaskan karena proses pengeringan yang kurang maksimal yang mengakibatkan gaplek sukun tersebut tidak dapat diolah menjadi tepung sukun..

5.5 Respon Konsumen dan Pedagang
Respon dari para konsumen beragam 20% merasa puas dan 30% biasa-biasa saja dan 50% mengeluhkan mahalnya harga. Respon pedagang cukup baik sebab kami memberikan untung sebesar Rp. 500/bungkusnya, terlebih-lebih beberapa pedagang tidak hanya menjual tetapi ikut mempromosikan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil program kewirausahaan tepung sukun sebagai alternatif pengganti tepung beras di kabupaten Malang maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Anggota tim cekatan, ulet dan mampu memproduksi tepung sukun dibuktikan dengan keterlibatan seluruh anggota mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian laporan akhir.
b. Produk yang dihasilkan berupa tepung sukun Amurer masih kurang mendapat dukungan dari konsumen karena hrga yang ditawarkan cukup mahal.
c. Pihak pedagang yang pemasaran cukup mendukung dengan ikut mempromosikan.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan demi penyempurnaan program kewirausahaan tepung sukun Amurer di kabupaten Malang adalah:
a. Perlunya kerjasama yang lebih baik antara tim PKMK.
b. Perlunya waktu cukup banyak untuk melaksanakan program ini sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain.
c. Perlunya kerja sama dengan beberapa swalayan dan koperasi konsumen sehingga produk ini tidak hanya dipasarkan di pasar tradisional.
d. Perlu adanya pembelajaran lebih lanju tentang usaha kecil rumah tangga, sehingga usaha ini dapat terus berlanjut.




Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang cukup prospektif untuk dikembangkan diberbagai daerah. Kandungan gizi buah sukun cukup baik. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, buah sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %.
Buah sukun segar bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan pangan dengan cara direbus, digoreng maupun dibakar. Namun selain itu, ternyata buah sukun juga enak jika diolah menjadi aneka jenis roti. Dengan mengolah buah sukun menjadi aneka jenis roti maka dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Sebelum dibuat menjadi aneka roti buah sukun terlebih dahulu dibuat menjadi tepung.Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.
1. Pengolahan Buah Sukun Menjadi Tepung Sukun :
• Pilih buah sukun yang sudah tua.
• Kupas kulitnya dan potong – potong menjadi ukuran yang lebih kecil.
• Lakukan pemblansiran (5-10 menit).
• Dijemur hingga kering.
• Sukun kering ditumbuk.
• Diayak dan dibersihkan.
• Dijemur sampai menjadi tepung yang bersih.
Biasanya pada musim kemarau penjemuran menghabiskan waktu 3 hari. Tujuan dari pemblansiran atau pengukusan adalah untuk menghindari warna coklat pada buah sukun yang telah dikupas.
2. Pembuatan Aneka Roti Dari Tepung Sukun
a. Roti tart tepung sukun
Bahan-bahan yang digunakan :
8 butir telur, 2 ons gula pasir, 2 ons tepung sukun, 1 sendok makan avalet, 2 ons mentega dicairkan, 1 sendok makan panili
Cara pembuatan :
• Kocok telur dan gula hingga mengembang.
• Masukkan ovalet, bubuk powder, tepung sukun,dan mentega, kemudian kocok hingga rata.
• Tuangkan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega.
• Bakar hingga kuning kemudian diangkat,selanjutnya bisa dihias sesuai dengan selera/seni dengan butter cream yang telah diberi warna sesuai selera.
b. Bolu Sukun
Bahan –bahan yang digunakan :
1 gelas tepung sukun,4 butir telur,1,5 ons gula, 1 bungkus panili, 1,5 ons mentega cair.
Cara Pembuatan :
• Campur telur, gula, ovalet, panili kemudian dikocok hingga warnanya putih.
• Masukkan tepung sukun kedalam kocokan pertama, kemudian dikocok lagi pelan-pelan dan diberi mentega dan diaduk sampai merata. Kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega kemudian dibakar hingga matang.
• Setelah matang dipotong-potong lalu dibakar hingga kering.
c. Donat Sukun
Bahan-bahan yang digunakan :
1 buah sukun,150 g gula pasir,0,25 gr tepung terigu, 1 butir telur, 100 g mentega, misis dan minyak mentega secukupnya.
Cara Pembuatan :
• Kupas buah sukun.
• Cuci kemudian di kukus lalu dihaluskan.
• campur sukun dengan telur, gula, tepung terigu, dan aduk sampi tidak lengket.
• Bentuk adonan menjadi donat dan goreng sampai warna kecoklatan kemudian tiriskan.
• Setelah dingin olesi dengan mentega kemudian taburi dengan gula halus dan misis.
3. Pengemasan.
• Buatlah kemasan dari plastik untuk membungkus bolu dan donat sukun.
• Untuk 3-4 donat dibungkus jadi satu dalam wadah karton.
• Jangan lupa untuk setiap kemasan diberi cap atau logo perusahaan. Atau yang paling sederhana sekalipun tetap cantumkan nama dan alamat yang bisa dihubungi untuk pemesanan.
4. Pemasaran
• Anda bisa mencetak brosur-brosur dalam kertas biasa saja yang bisa anda sebarkan melalui instansi, warung-warung, pertemuan arisan, kost-kostan dan lainnya. Prinsipnya adalah semakin banyak orang yang mengnal produk anda akan sangat membantu dalam pemasaran.
• Anda bisa membuat kerjasama dengan toko roti atau katering untuk menambahkan produk anda dalam menu mereka.
• Anda bisa kerjasama dengan warung burjo atau instansi untuk menjualkan barang anda dengan sistem konsinyasi.
• Anda bisa gunakan teori marketing lama yang terbukti efsien yaitu viral marketing atau getok tular. Prinsipnya adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Pastikan produk anda memuaskan pelanggan anda otomatis mereka akan menyebarluaskan produk anda dengan senang hati.
5. Administrasi dan Keuangan
• Sekecil apapun bentuk organisasi usaha anda pastika anda mempunyai administrasi yang teratur walaupun sederhana.
• Siapkan buku kas untuk mencatat semua aliran uang yang keluar maupun aliran masuk.
• Buatlah nota untuk setiap transaksi untuk memudahkan anda melacak kemana aliran uang anda.
• Catatlah setiap transaksi dan patikan anda mengecek tiap harinya, sebab jika anda tidak tiap hari mengecek anda akan kebingungan melacak aliran uang anda.
• Jika memungkinkan sewalah seorang lulusan SMK yang mengerti tentang pembukuan, ini akan memudahkan anda dalam controling perusahaan.
Diolah dari berbagai sumber
Sumber gambar: http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2008/12/sukun.jpg
Beritahukan ke teman anda..

Minggu, 16 Januari 2011

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*

¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
I LIKE IT!!!!!!!!
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*

¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
I LIKE IT!!!!!!!!

Sabtu, 15 Januari 2011






Menulis :Dari Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian
***(((((((
Sungai Citarum serta Waduk Saguling dan Cirata di Kabupaten Bandung tercemar logam berat. Dalam daging ikan mas dan nila yang hidup di waduk tersebut ditemukan kandungan merkuri (Hg), tembaga (Cu), dan seng (Zn) dengan kadar yang cukup membahayakan. Logam berat itu diketahui terkonsentrasi di perut, lemak, dan daging ikan.
Temuan ini diikuti dengan imbauan agar masyarakat berhati-hati mengonsumsi ikan air tawar. Maklumlah, akumulasi logam berat di tubuh manusia, dalam jangka panjang, dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit minamata, bibir sumbing, kerusakan susunan saraf, dan cacat pada bayi.
Aparat terkait mengaku bahwa mereka telah berupaya untuk mencegah pencemaran tersebut dengan berbagai cara. Secara garis besar sebenarnya ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran perairan oleh logam berat, yaitu cara kimia dan biologi.
Cara kimia, antara lain dengan reaksi chelating, yaitu memberikan senyawa asam yang bisa mengikat logam berat sehingga terbentuk garam dan mengendap. Namun, cara ini mahal dan logam berat masih tetap berada di waduk meski dalam keadaan terikat.
UNTUNGLAH ada penanggulangan secara biologi yang bisa menjadi alternatif terhadap mahalnya penanggulangan dengan cara kimia. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan eceng gondok (Eichornia crassipes).
Eceng gondok selama ini lebih dikenal sebagai tanaman gulma alias hama. Padahal, eceng gondok sebenarnya punya kemampuan menyerap logam berat. Kemampuan ini telah diteliti di laboratorium Biokimia, Institut Pertanian Bogor, dengan hasil yang sangat luar biasa.
Penelitian daya serap eceng gondok dilakukan terhadap besi (Fe) tahun 1999 dan timbal (Pb) pada tahun 2000.
Untuk mengukur daya serap eceng gondok terhadap Fe, satu, dua, dan tiga rumpun eceng gondok ditempatkan dalam ember plastik berisi air sumur dengan tambahan 5 ppm FeSO>jmp 2008m<>kern 199m<>h 6024m,0<>w 6024m<4>jmp 0m<>kern 200m<>h 8333m,0<>w 8333m<>jmp 2008m<>kern 199m<>h 6024m,0<>w 6024m<3>jmp 0m<>kern 200m<>h 8333m,0<>w 8333m< untuk menjaga keasaman.
Konsentrasi Fe diukur pada hari ke-0, 7, 14, dan 21 dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 248,3 nm. Hasilnya terlihat pada Tabel 1.
Dalam tabel itu bisa dilihat adanya penurunan kadar logam Fe secara signifikan pada hari ke-7. Kadar logam Fe menurun 3,177 ppm (65,45 persen) untuk 1 rumpun eceng gondok, 3,511 ppm (71,93 persen) untuk dua rumpun eceng gondok dan 3,686 ppm (74,47 persen) untuk tiga rumpun eceng gondok.
Selanjutnya terlihat, semakin lama semakin banyak logam besi yang diserap. Pada hari ke-28, konsentrasi Fe hampir mendekati 0 untuk perlakuan dua rumpun eceng gondok dan tiga rumpun eceng gondok.
Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa pada hari ke-7, 14, dan 21, eceng gondok memberikan respon nyata dalam menurunkan logam Fe untuk ketiga perlakuan. Namun, pada hari ke-28 eceng gondok yang berjumlah 2-3 rumpun memberikan respon yang tidak berbeda nyata dalam menurunkan logam besi.
PENELITIAN untuk melihat kemampuan eceng gondok menyerap timbal (Pb) dilakukan sebagai berikut. Satu, tiga, lima rumpun eceng gondok ditempatkan di dalam ember plastik berisi air sumur dan larutan Pb(NO3) sebesar 5 ppm. Konsentrasi Pb diukur ketika hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 217 nm. Hasilnya sebagaimana tertera dalam Tabel 2.
Dari tabel tersebut terlihat, ada penurunan kadar logam Pb secara signifikan pada hari ke-7. Kadar logam Pb menurun 5,167 ppm (96,4 persen) pada perlakuan satu rumpun eceng gondok, menurun 5,204 ppm (98,7 persen) pada perlakuan tiga rumpun, dan menurun 6,019 ppm (99,7 persen) pada perlakuan lima rumpun dari konsentrasi hari ke-0.
Analisis pada hari-hari selanjutnya (hari ke-14, 21, dan 28) menunjukkan perubahan kadar Pb tidak terlalu jauh dengan kadar logam Pb pada hari ke-7.
Eceng gondok terbukti mampu menurunkan kadar polutan Pb dan Fe. Oleh karena itu, diyakini eceng gondok juga mampu menurunkan kadar polutan Hg, Zn, dan Cu yang mencemari Waduk Saguling dan Cirata. Sebab, secara struktur kimia, atom Hg, Zn, dan Cu termasuk dalam golongan logam berat bersama Pb dan Fe.
Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok dalam menyerap logam berat juga telah dilakukan oleh para pakar. Widyanto dan Susilo (1977) melaporkan, dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain.
Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.
SELAIN dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida, contohnya residu 2.4-D dan paraquat.
Pada percobaan Chossi dan Husin (1977) diketahui eceng gondok mampu menyerap residu dari larutan yang mengandung 0,50 ppm 2.4-D sebanyak 0,296 ppm dan 2,00 ppm 2.4-D sebanyak 0,830 ppm dalam waktu 96 jam.
Adapun paraquat yang diserap oleh eceng gondok dari dua kadar, yaitu 0,05 ppm dan 0,10 ppm masing-masing adalah 0,02 ppm dan 0,024 ppm.
Dari hasil penelitian-penelitian itu dapat disimpulkan ternyata eceng gondok tidaklah sia-sia dicipta oleh Tuhan Yang Maha Esa, apalagi sebagai pengganggu manusia. Eceng gondok dapat dinyatakan sebagai pembersih alami perairan waduk atau danau terhadap polutan, baik logam berat maupun pestisida atau yang lain.
MEMANG dilaporkan eceng gondok dapat tumbuh sangat cepat pada danau maupun waduk sehingga dalam waktu yang singkat dapat mengurangi oksigen perairan, mengurangi fitoplankton dan zooplankton serta menyerap air sehingga terjadi proses pendangkalan, bahkan dapat menghambat kapal yang berlayar pada waduk.
Namun, apa arti sebuah danau yang bersih dari eceng gondok jika ternyata air dan ikan yang ada di dalamnya tercemari polutan?
Bahkan, bila suatu danau polutan sangat tinggi dan tidak ada tanaman yang menyerapnya, pencemaran dapat merembes ke air sumur dan air tanah di sekitar danau.
Agar danau bebas polusi namun pertumbuhan eceng gondoknya terkendali, tentu saja diperlukan pengelolaan danau secara benar.
Untuk mengeliminasi gangguan eceng gondok, misalnya, caranya bisa dengan membatasi populasinya. Pembatasan dapat dilakukan dengan membatasi penutupan permukaan waduk oleh eceng gondok tidak lebih dari 50 persen permukaannya.
Akan jauh lebih baik lagi bila pembatasan populasi ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar. Sebab, dahan eceng gondok adalah serat selulosa yang dapat diolah untuk berbagai keperluan, seperti barang kerajinan maupun bahan bakar pembangkit tenaga listrik.
Namun, masyarakat tidak disarankan untuk memberikan eceng gondok sebagai pakan pada ternak karena polutan yang diserapnya bisa terakumulasi dalam dagingnya.
Masyarakat sekitar bisa diberi pelatihan mengenai pengolahan eceng gondok menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi, mulai dari anyaman dompet, tas sekolah, topi, bahkan juga mebel.
Pengendalian populasi eceng gondok yang melibatkan masyarakat akan memberikan keuntungan bagi pengelola waduk sekaligus masyarakat di sekitarnya. Pengelola waduk tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk “memanen” eceng gondok karena tumbuhan air tersebut akan “dipanen” sendiri oleh masyarakat.
Pengelola cukup membantu masyarakat untuk memasarkan hasil kerajinannya. Adapun masyarakat jelas tidak hanya meningkat pendapatannya, tetapi juga hidup sehat karena terbebas dari ancaman bahan makanan yang tercemar.

Penulis : Dr Hasim DEA Dosen Biokimia dan Toxikologi FMIPA dan Pascasarjana IPB
Sumber : Kompas
Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian

Related Posts :
*&*&*&*&*&*&*&**&*&*&*&**&*&*&*&*&*&*&***&*&*&*&*&*&*&*&*&*&*&*&**&*&
^****^*^*^*^*^*^*_________________^*^*^*^*^*^*_____________^***^***^*^
****(((((((((id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok )))))**** -

Eceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe.[1] Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.[2] Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.[1]
[sunting] Habitat

Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ektrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.[3] Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau.[3]
[sunting] Dampak Negatif
Kolam yang dipenuhi eceng gondok yang sedang berbunga

***Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain:

* Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
* Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air (DO: Dissolved Oxygens).
* Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
* Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
* Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
* Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

**** Penanggulangan

Karena eceng gondok dianggap sebagai gulma yang mengganggu maka berbagai cara dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:

* Menggunakan herbisida
* Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
* Menggunakan predator (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya adalah dengan menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.[4]
* Memanfaatkan eceng gondok tersebut, misalnya sebagai bahan pembuatan kertas, kompos, biogas[5], perabotan[6], kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang, dsb.

*****Pembersih Polutan Logam Berat

Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.[7]

Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida.
[sunting] Referensi

1. ^ a b "Eceng Gondok, tumbuhan pengganggu yang bermanfaat". e-smartschool.com. http://www.e-smartschool.com/pnu/005/PNU0050010.asp.
2. ^ "Eceng Gondok, Gulma Sahabat Manusia?". U. Sirojul Falah. Harian Pikiran Rakyat. 28 September 2003. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0903/28/1001.htm.
3. ^ a b "Eichhornia crassipes (aquatic plant)". Invasive Species Specialist Group (ISSG). Global Invasive Species Database. Kesalahan: waktu tidak valid. http://pick4.pick.uga.edu/mp/20q?search=Eichhornia+crassipes.
4. ^ "Mengendalikan Eceng Gondok Danau Kerinci". Nasrul Thahar. Harian Kompas. Kesalahan: waktu tidak valid. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0103/29/daerah/meng19.htm.
5. ^ "Eceng Gondok Untuk Bahan Bakar Biogas". Harian Kompas. 30 Juni 2011. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0706/30/Jabar/23583.htm.
6. ^ "Ngadiman Berbagi Ilmu Eceng Gondok". Stefanus Osa Triyatna. Harian Kompas. Kesalahan: waktu tidak valid. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0701/15/ekonomi/3238095.htm.
7. ^ "Eceng Gondok Pembersih Polutan Logam Berat". Dr Hasim DEA. Harian Kompas. 2 Juli 2011. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0307/02/inspirasi/404854.htm.

[sunting] Pranala luar

**********************^**^*^*^*^*^*^*^*^
*^*^*^**^_*^**_)*^**^*^*^*^*^*
Course Material from JBPTITBPP / 2001-06-02 04:18:00
Oleh : R. Slamet Soehardi, S.Si, Yayasan Lentera Persada (LSM LENSA) (hardhi70@yahoo.com)
Dibuat : 2001-06-02, dengan 1 file

Keyword : eceng gondok, kerajinan, potensi alam, gulma,lentera persada,lensa
Subjek : eceng gondok

Ilmu pengetahuan adalah sebuah karunia Allah yang harus diamalkan agar dapat bermanfaat untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia. Berangkat dari sini maka Yayasan Lentera Persada (LENSA) ingin berpartisipasi untuk menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman yang telah dan akan kami lakukan berkaitan dengan pengelolaan tanaman Eceng Gondok.
Eceng Gondok yang pada mulanya hanya dikenal sebagai tanaman gulma air karena pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga menutupi permukaan air, dan menimbulkan dampak pada menurunnya produksi di sektor perikanan juga menimbulkan permasalahan lingkungan lainnya seperti cepatnya penguapan perairan. Namun dilain pihak Eceng Gondok juga memberikan benefit dan profit yang bergitu besar.
Yayasan Lentera Persada (LENSA) ingin mengangkat suatu potensi eceng gondok dengan berbagai pemanfaatannya. Pada kesempatan ini Lensa ingin mengetengahkan potensi eceng gondok sebagai salah satu bahan baku untuk sektor industri Furniture dan Kerajinan Tangan yang mempunyai prospek usaha yang cerah.
LENSA mengajak berbagai pihak yang bergerak pada bisnis ini dengan melakukan perencanaan yang baik sehingga tidak menghilangkan fungsi utama dari eceng gondok sebagai absorber logam dan sedimen untuk menjaga kualitas air.
Deskripsi Alternatif :

Ilmu pengetahuan adalah sebuah karunia Allah yang harus diamalkan agar dapat bermanfaat untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia. Berangkat dari sini maka Yayasan Lentera Persada (LENSA) ingin berpartisipasi untuk menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman yang telah dan akan kami lakukan berkaitan dengan pengelolaan tanaman Eceng Gondok.
Eceng Gondok yang pada mulanya hanya dikenal sebagai tanaman gulma air karena pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga menutupi permukaan air, dan menimbulkan dampak pada menurunnya produksi di sektor perikanan juga menimbulkan permasalahan lingkungan lainnya seperti cepatnya penguapan perairan. Namun dilain pihak Eceng Gondok juga memberikan benefit dan profit yang bergitu besar.
Yayasan Lentera Persada (LENSA) ingin mengangkat suatu potensi eceng gondok dengan berbagai pemanfaatannya. Pada kesempatan ini Lensa ingin mengetengahkan potensi eceng gondok sebagai salah satu bahan baku untuk sektor industri Furniture dan Kerajinan Tangan yang mempunyai prospek usaha yang cerah.
LENSA mengajak berbagai pihak yang bergerak pada bisnis ini dengan melakukan perencanaan yang baik sehingga tidak menghilangkan fungsi utama dari eceng gondok sebagai absorber logam dan sedimen untuk menjaga kualitas air.

Copyrights : Copyright © 2000 by ITB Central Library.
Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium,
provided this notice is preserved.

Beri Komentar ?#(1) | Bookmark
Properti Nilai Properti
ID Publisher JBPTITBPP
Organisasi Yayasan Lentera Persada (LSM LENSA)
Nama Kontak Drs. Mahmudin, SIP.
Alamat Jl. Ganesha 10
Kota Bandung
Daerah Jawa Barat
Negara Indonesia
Telepon 62-22-2509118, 2500089
Fax 62-22-2500089
E-mail Administrator info@lib.itb.ac.id
E-mail CKO mahmudin@unix.lib.itb.ac.id
****(digilib.itb.ac.id › Member › ice@unix.lib.itb.ac.id))*********
MANFAAT ECENG GONDOK
Manfaat Enceng gondok

Eceng Gondok yang bahasa latinnya bernama Eichornia Crassipes, merupakan gulma air yang sering bikin gondok para petani, karena tumbuh di sawah berebut unsur hara dengan tanaman budidaya (padi). Juga sering bikin kesel petugas ulu-ulu karena menjadi biang mampet saluran air dan pendangkalan. Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan antara lain :

1. Tumbuhan Eceng Gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan;
2. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air;

Asal Usul Eceng Gondok

Tanaman asal Brasil yang didatangkan Kebun Raya Bogor pada tahun 1894, dahulu merupakan tanaman hias yang digandrungi karena bunganya yang berwarna ungu sangat menarik sebagai penghias kolam seperti Teratai. Kini kehadiran Eceng Gondok malah bikin gondok seperti yang terjadi di Bendungan Walahar dan daerah aliran sungai (DAS) lainnya di wilayah Kab. Karawang. Gulma (tumbuhan pengganggu) ini sangat pesat berkembang-biak secara vegetatif hanya butuh waktu 2-4 hari.

Eceng Gondok yang pada mulanya hanya dikenal sebagai tanaman gulma air, karena pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga menutupi permukaan air, dan menimbulkan dampak pada menurunnya produksi di sektor perikanan juga menimbulkan permasalahan lingkungan lainnya, seperti cepatnya penguapan perairan. Namun, dilain sisi Eceng Gondok juga memberikan nilai tambah yang cukup prospektif. Seperti yang dilakukan Bapak Sayadih (Baca KarIn : Sang Pengrajin Pupuk Ramah Lingkungan Dari Tepian Situ Gempol).

Menurut penelitian, Eceng Gondok kaya asam humat yang menghasilkan Senyawa Fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Selain itu Eceng Gondok juga mengandung Asam Sianida, Triterpenoid, Alkaloid, dan kaya Kalsium.

Seperti yang KarIn pernah ulas, upaya yang dilakukan Bapak Sayadih (67) dalam memanfaatkan Eceng Gondok menjadi pupuk organik patut mendapat dukungan dari Pemkab Karawang dan perlu disosialisasikan kepada masyarakat penghuni DAS, karena selain untuk menambah penghasilan mereka juga untuk mengurangi populasi Eceng Gondok di perairan.

KarIn sebagai media digital yang kerap memberitakan inspirasi warga seputar Karawang harus berperan aktif lagi agar menjadi Sinterklasnya masyarakat pedesaan dengan menggandeng pihak swasta yang punya minat terhadap pemberdayaan masyarakat desa.

Bagaimana mengangkat potensi Eceng Gondok dengan berbagai pemanfaatannya. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Kab. Bantul Yogyakarta yang menyulap Eceng Gondok sebagai salah satu bahan baku untuk kerajinan tangan dengan dibuat sandal, tas, pigura dll, yang mempunyai nilai ekonomi cukup prospektif.

Sudah saatnya LSM yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat desa perlu menggalakkan usaha tersebut sebagai bagian dari perjuangan mereka untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di bantaran kali (DAS) Kab. Karawang.

Pembuatan Pupuk Organik Eceng Gondok

Eceng Gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Mengangkat Eceng Gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan untuk dijadikan pupuk bisa dilakukan secara sederhana (konvensional) seperti yang dilakukan Bapak Sayadih. Namun, agar lebih cepat bisa dibantu dengan menambahkan decomposer yang banyak dijual di Toko Saprotan (Contoh Em-4 dll).

Eceng Gondok dicacah, campur 10% dedak halus tambahkan Em-4 kemudian tutup pakai terpal plastik selama 4 hari. Selanjutnya, suhu akan meningkat 50 derajat celcius yang menandakan proses fermentasi tengah berlangsung. Fermentasi selesai setelah suhu menurun hingga 30 derajat celcius.

Pemanfaatan Pupuk Eceng Gondok

Pembuatan Pupuk OrganikPemanfaatan pupuk organik Eceng Gondok untuk pemupukan beragan jenis sayuran seperti Bayam, Cabe, Tomat, Terong dan buah-buahan.

Semoga langkah Bapak Sayadih menginspirasi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai sehingga akan lahir Sayadih-Sayadih lainnya yang peduli terhadap nilai estetika lingkungan perairan yang ada.

Karena sesungguhnya masih banyak lagi manfaat Eceng Gondok tersebut, misalnya sebagai bahan pembuatan kertas, perabotan, kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang, dsb.



sumber : http://www.karawanginfo.com/?p=6587

Minggu, 09 Januari 2011

कार्य इल्मिः रेमजा

KARYA ILMIAH REMAJA
TEPUNG SUKUN SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF
PENGGANTI TEPUNG BERAS DI KABUPATEN MALANG






Oleh:


Ismi Nurianti 106351403436/2006
Nina Hardianti Pradani Yasa 106351403429/2006
Risa Nurhuda 106351403442/2006
Eka Rahma Auliya Sari 106351403452/2006
Prayogi Puja Antara 205351484080/2005









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2009



HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Tepung Sukun sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang
2. Bidang Kegiatan : ( )PKMP (√ )PKMK
( )PKMT ( )PKMM
3. Bidang Ilmu : ( )Kesehatan ( √)Pertanian
( )MIPA ( )Teknologi dan Rekayasa
( )Humaniora ( ) Pendidikan
( ) Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ismi Nurianti
b. NIM : 106351403436
c. Jurusan : Geografi
d. Universitas/Institusi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah : Jl. IR. Rais 567b RT/RW 01/06 Kota Malang
f. Alamat email : Isminurianti@yahoo.com
g. Alamat di Malang : Jl. IR. Rais 567b Malang
h. No. Handphone : 085646509115
5. Anggota Pelaksana/Penulis : 4 Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama : Drs. Sudarno Herlambang M.Si
b. NIP : 130899253
c. Alamat Rumah/Telp : Jl. Tirtomulyo 78 RT/RW 03/09 Dau Malang
d. No. Hp : 085233235009
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 6.000.000,00
b. Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan
Menyetujui, Malang, 15 Juni 2009
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana



Prof. Dr. Edy Purwanto, M. Pd Ismi Nurianti
NIP: 131 916 871 NIM.106351403436

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping



Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Drs. Sudarno Herlambang M.Si
NIP. 130 899 262 NIP.130 899 253
ABSTRAK


Ismi Nurianti, Risa Nurhuda, Eka Rahma Auliya Sari, Prayogi Puja Antara, Nina Hardianti Pradani Yasa.2009. Tepung Sukun sebagai Bahan Pengganti Alternatif Tepung Beras di Kabupaten Malang. Drs. Sudarno Herlambang M.Si: PKMK Universitas Negeri Malang.


Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan buah yang sangat mudah tumbuh di Indonesia. Ketersediaan buah sukun di Jawa timur pada khususnya juga masih kurang dimanfaatkan misalnya di daerah gunung Gumitir Jember-Banyuwangi. Buah sukun dapat diolah menjadi tepung sikun, yang diawali dengan pembuatan gaplek sukun. Proses pembuatan gaplek sukun diawali dengan mengupas kulit buah kemudian diiris tipis-tipis dan dijemur atau dioven kmudian digiling. Tepung sukun memiliki kandungan gizi cukup baik. Kurang dimanfaatkannya buah sukun merupakan alasan utama pembuatan tepung sukun.
Tujuan pembuatan tepung sukun ini adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan buah sukun menjadi tepung sukun yang mempunyai nilai jual tinggi. Metode yang dilakukan antara lain observasi, promosi, dan pemasaran.
Hasil dari pross ini adalah tepung sukun yang dikemas secara menarik dalam ukuran 1/4kg dengan harga jual sebesar Rp.5000,-Kabupaten Malang merupakan daerah yang sangat luas sehingga dapat menjadi tempat pemasaran tepung buah sukun yang baik. Banyak pasar-pasar tradisional antara lain pasar Kepanjen, pasar Karangkates, pasar Dampit, pasar Sumberpucung, dan lain-lain. Masyarakat Kabupaten Malang cukup beragam terlebih-lebih tingkat ekonominya. Penempatan tempat promosi dan pemasaran memberikan pengaruh cukup besar dalam keberhasilan usaha ini.
Hasil yang diperoleh dari usaha ini adalah mulai dikenalnya tepung sukun di masyarakat serta membuka usaha baru yang menjanjikan profit.

Kata kunci: buah sukun, tepung sukun, Kabupaten Malang.







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaaan (PKMK) dengan judul "Tepung Sukun sebagai Bahan Alterantif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang " ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan kepada berikut ini.
1. DP2M DIKTI yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mewujudkan proposal kewirausahaan sungguh merupakan kebanggaan tersendiri telah mendapatkan kesempatan emas.
2. Bapak Kadim Masjkur, selaku PR III Universitas Negeri Malang.
3. Bapak Purbo Suwasono, M.Si selaku pembina PKM Universitas Negeri Malang, terimakasih atas bimbingan dan dukungan moralnya. Terimakasih banyak motivasi yang telah diberiakan.
4. Bapak Drs. Sudarno Herlambang M.Si yang telah membimbing penulis mulai proses persiapan hingga penyelesaian laporan akhir ini sehingga dapat terselesaikan secara keseluruhan.
5. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang memberi dorongan moral dan material ini wujud bakti ananda kepada ayahanda dan ibunda.
6. Kawan-kawan Geografi ‘06 yang telah memberikan motivasi yang tidak ternilai mulai dari tahap persiapan hingga penyelesaian laporan ini.
7. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu terimakasih atas dukungannya.
Demikian kata pengantar ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi, pembahasan, maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan.




Malang,12 Juni 2009



Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ...................................................................... ii
Abstrak............................................................................................. iii
Kata Pengantar.................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................... v
Daftar Lampiran............................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan Program........................................................................... 1
1.4 Luaran yang Diharapkan.............................................................. 1
1.5 Kegunaan Program...................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...................3

BAB III METODE PENDEKATAN ................................................ .5

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM.......................................... .6
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................. .6
4.2 Tahapan Pelaksanaan................................................................... .6
4.3 Instrumen Pelaksanaan................................................................. .7
4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya...................................................8

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN............................................ .9
5.1 Strategi Pelaksanaan................................................................... .9
5.2 Tahap Promosi Produk............................................................... .9
5.3 Pengamatan Kesesuaian Konsumen............................................ .9
5.4 Pemasaran.................................................................................. .9
5.5 Respon Konsumen dan Pedagang............................................... .9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 10
6.1 Kesimpulan.................................................................................. 10
6.2 Saran........................................................................................... 10

LAMPIRAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara Agraris yang mana pertanian merupakan komoditas terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayahnya yang subur sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik, salah satu diantaranya adalah sukun. Sejauh ini sukun hanya dikenal sebagai tanaman pekarangan saja, dimana pemanfaatannya belum dikembangkan secara maksimal. Padahal sukun merupakan tanaman yang mudah tumbuh hampir di semua tipe lahan dan jenis tanah di Indonesia. Salah satu manfaat dari sukun ini sendiri adalah sukun dapat diolah menjadi tepung. Seperti kita ketahui saat ini harga tepung terigu yang semakin bertambah mahal, alangkah baiknya jika kita dapat memanfaatkan tepung sukun tersebut sebagai bahan makanan alternatif pengganti tepung beras. Disamping secara ekonomi lebih terjangkau dan mudah untuk mendapatkannya. Masyarakat pun dapat mengolahnya dengan mudah.
Mencermati hal tersebut, kami membuat sebuah program kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan dengan judul "Tepung Sukun Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang". Kami membahas masalah ini karena fakta yang ada di lapangan menunjukkan semakin naiknya harga tepung terigu. Berdasarkan uraian di atas, kami berinisiatif untuk membuat salah satu bahan makanan alternatif pengganti beras yaitu dengan memanfaatkan sukun. Agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan makanannya dengan mudah dan lebih terjangkau. Selain itu, agar meningkatkan kreativitas mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah dalam program ini adalah:
1. Bagaimana memproduksi tepung sukun dari bahan mentah sukun?
1. Bagaimana pengemasan tepung sukun?
2. Bagaimana memasarkan hasil produksi tepung sukun sehingga memperoleh profit?
3. Apa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Malang dan mahasiswa?

1.3 Tujuan Program
Adapun program ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara memproduksi tepung sukun.
2. Mengetahui pengemasan tepung sukun.
3. Memprodusi tepung sukun sehingga memperoleh profit.
4. Memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Malang dan mahasiswa.

1.4 Luaran yang Diharapkan
Pengolahan sukun ini diharapkan menghasilkan tepung sukun yang dikemas menarik ukuran ½ kg, ¼ kg dengan harga jual antara Rp. 2000,00 - Rp. 4000,00, sehingga terjangkau oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Kemasan yang dipergunakan adalah plastik dengan sablon yang menarik, sehingga mempunyai nilai jual tinggi.

1.5 Kegunaan Program
Kegunaan program yang berjudul "Tepung Sukun Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Tepung Beras di Kabupaten Malang"yaitu:


A. Bagi mahasiswa
1. Dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk dapat mendayagunakan semua sumber daya alam yang ada.
2. Membentuk mahasiswa yang berpola pikir kritis dan ilmiah sehingga mampu menghasilkan produk yang berguna.
B. Bagi masyarakat
1. Masyarakat memperoleh informasi baru tentang buah sukun dan nilai gizi sukun.
2. Membuka lapangan usaha baru sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan mampu menambah jumlah pendapatan masyarakat.
3. Membentuk masyarakat yang kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya.



.


BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Tepung sukun merupakan hasil olahan buah sukun, umumnya buah sukun hanya dinikmati dengan cara menggoreng dagingnya. Hal ini kurang bernilai jual terlebih lagi tingkat ketahanan buah sukun yang tidak terlalu lama. Sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai populer dan dikembangkan di berbagai daerah. Agar dapat disimpan lebih lama sebagai bahan pangan, buah sukun dapat diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, pati sukun, dan tape sukun. Dengan adanya bahan-bahan dasar tersebut, maka aneka panganan dengan bahan baku sukun dapat dibuat dan dinikmati setiap saat.
Selain karbohidrat, protein, dan lemak, sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %. Dengan kandungan gizi cukup baik inilah, buah sukun meskipun diolah menjadi tepung tetap memiliki kandungan gizi yang baik.
Tabel 1. Komposisi Zat Gizi Sukun per 100 g bahan

Zat Gizi
Sukun Muda
Sukun Tua
Tepung Sukun
Karbohidrat (g)
9,2
28,2
78,9
Lemak (g)
0,7
0,3
0,8
Protein (g)
2,0
1,3
3,6
Vitamin B1 (mg)
0,12
0,12
0,34
Vitamin B2 (mg)
0,06
0,05
0,17
Vitamin C (mg)
21,00
17
47,6
Kalsium (mg)
59
21
58,8
Fosfor (mg)
46
59
165,2
Zat besi (mg)
-
0,4
1,1
Sumber: FAO, 1972
Keberadaan buah sukun, khususnya di Jawa Timur masih kurang dimanfaatkan contohya di daerah Gunung Gumitir Jember-Banyuwangi. Meskipun buah ini merupakan buah musiman tetapi ketersediaannya di alam cukup banyak, terlebih lagi jika musimnya tiba. Jika tidak segera diolah buah ini akan busuk dan tidak ada gunanya. Pengolahan buah sukun menjadi tepung akan memberikan nilai positif bagi masyarakat.
Pemasaran tepung ini sendiri masih dipusatkan di Kabupaten Malang, karena usaha ini membutuhkan kerjasama tim yang masing-masing anggotanya merupakan mahasiswa UM sehingga hanya dapat dikerjakan di sekitar Malang Raya. Kabupaten Malang yang wilayahnya jauh lebih besar dari Kota Malang akan memberikan peluang yang lebih baik dalam segi pemasaran.
Tepung yang akan dipasarkan memilki berat ¼ kg dengan harga Rp. 5000,00 dengan biaya produksi sebesar Rp. 4000,00 sehingga memiliki keuntungan per bungkusnya sebesar Rp. 1000,00. Harga ini termasuk lebih mahal dari tepung beras tetapi keunggulan tepung sukun baik dari gizi dan rasa tidak diragukan lagi. Jika usaha ini ditekuni terus-menerus dan menghasilkan tepung sukun yang berkualitas maka modal awal dari usaha ini akan dapat kembali dan akan memberikan keuntungan. Peluang keberlanjutan usaha ini dapat dijelaskan melalui cash flow di bawah ini:



Rencana Arus Kas
(Tepung Sukun "AMURER")
Bulan Maret-Mei 2009



Maret
April
Mei
A
PENERIMAAN




Penerimaan Penjualan + saldo bulan sebelumnya
Rp. 500.000
Rp. 2.101.000
Rp. 3.098.000

Penerimaan Pinjaman
Rp. 5.000.000
Rp. 1.000.000
-

Sub Total Penerimaan
Rp. 5.500.000
Rp. 3.101.000
Rp. 3.098.000
B
PENGELUARAN




Pembelian Peralatan
Rp. 3.200.000
-
-

Pembelian Bahan Baku
Rp. 300.000
Rp. 300.000
Rp. 300.000

Pembelian Bahan Pembantu (plastik)
Rp. 70.000
-
-

Transport (Pengiriman Produk dan pembelian bahan baku)
Rp. 134.000
Rp.133.000
Rp. 133.000

Biaya Observasi
Rp. 100.000
-
-

Biaya Pemeliharaan
Rp. 25.000
Rp. 25.000
Rp.25.000

Biaya Promosi
Rp. 50.000
Rp. 25.000
Rp. 25.000

Biaya Administrasi Lain-Lain
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp. 10.000

Sub Total Pengeluaran
Rp. 3.899.000
Rp. 503.000
Rp. 493.000
C
SELISIH KAS
Rp. 3.899.000
Rp. 503.000
Rp. 493.000
D
SALDO KAS AWAL
Rp. 1.601.000
Rp. 2.598.000
Rp. 2.605.000
E
SALDO KAS AKHIR
Rp. 5.500.000
Rp. 3.101.000
Rp. 3.098.000

KETERANGAN:
Nilai penerimaan bulan kedua merupakan hasil dari penjualan dan saldo akhir bulan sebelumnya. Sama halnya dengan bulan berikutnya. Jika barang belum seluruhya terjual maka barang tersebut tetap masuk sebagi stok barang dan penerimaan.




BAB III
METODE PENDEKATAN

Tepung sukun berasal dari gaplek sukun. Adapun proses pembuatan gaplek sukun adalah pertama buah sukun yang tua yang telah dikupas bersih kemudian dipotong-potong. Potongan tersebut selanjutnya diiris tipis-tipis. Irisan buah sukun kemudian dihamparkan di atas nampan untuk dijemur di bawah terik matahari. Agar proses pengeringan gaplek sukun merata dan tidak mudah terkontaminasi olah jamur karena lembab, maka setiap tiga jam sekali perlu dibalik. Pada saat musim kemarau, saat terik matahari benar-benar optimal penjemuran dapat dilakukan selama tiga hari. Pada saat musim penghujan proses penjemuran diubah menjadi proses pengeringan menggunakan oven. Untuk pembuatan tepung sukun itu sendiri ialah gaplek sukun yang sudah kering digiling dan diayak dengan ayakan halus.
Permasalahan dan penyelesaianya antara lain:
a. Teknis
Karena kurangnya penyinaran matahari maka dalam proses pengeringan digunakan mesin pengering yaitu oven yang terdiri dari oven berukuran sedang, kompor dan Elpiji.
b. Organisasi Pelaksana
Masing-masing anggota pelaksana mempunyai jadwal perkuliahan yang padat dan berbeda sehingga pembuatan tepung sukun hanya dapat dilakukan pada hari libur perkuliahan.
c. Keuangan
Dana yang digunakan selama proses pembuatan tepung sukun adalah dana sendiri karena dana dari pusat belum cair. Sehingga kekurangan dalam proses produksi mempergunakan dana pinjaman.
Dari permasalahan-permasalahan di atas tim mengupayakan untuk dapat menyelesaikan secara tepat dengan demikian program ini dapat tetap mencapai tujuan dan berkelanjuatan dalam usaha.

















BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dilaksanakan pada:
Tanggal : 10 Maret - 15 Juni 2009
Pukul : 08.00 - 17.00 WIB
Tempat : Rumah ketua tim dan pasar-pasar Kabupaten Malang

4.2 Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan ini adalah sebagai berikut:
No.
Kegiatan
Waktu
Tempat
1.
Rapat Tim
10 Maret 2009
1 April 2009
14 Mei 2009
5 Juni 2009
Rumah ketua pelaksana
2.
Pembelian bahan baku
12 Maret 2009
5 April 2009
15 Mei 2009
Sepanjang jalan gunung kemitir dan pasar-pasar yang ada di Kediri
3.
Proses pembuatan tepung sukun
14 &15 Maret 2009
4 &5 April 2009
16 &17 Mei 2009
Rumah ketua pelaksana
4.
Promosi tepung sukun
14 Maret 2009
15 Maret 2009
16 Maret 2009
17 Maret 2009
Pasar Singosari
Pasar Kepanjen
Pasar Karangkates
Pasar Ngantang
5.
Pemasaran tepung sukun
20 Maret 2009
21 Maret 2009

22 Maret 2009
27 Maret 2009
28 Maret 2009
29 Maret 2009
11 April 2009
12 April 2009
19 April 2009
24 April 2009
26 April 2009
1 Mei 2009
3 Mei 2009
9 Mei 2009
17 Mei 2009
23 Mei 2009
30 Mei 2009
6 Juni 2009
7 Juni 2009
13 Juni 2009
Pasar Singosari
Pasar Singosari dan Pasar Lawang
Pasar Lawang
Pasar Kepanjen
Pasar Kepanjen
Pasar Kepanjen
Pasar Dampit
Pasar Dampit
Pasar Kasembon
Pasar Ngantang
Pasar Ngantang
Pasar Singosari
Pasar Lawang
Pasar Kepanjen
Pasar Wajak
Pasar Wajak
Pasar Bululawang
Pasar Sumberpucung
Pasar Sumberpucung
Pasar Kepanjen
6.
Penyusunan laporan
14 Mei 2009
12 Juni 2009
13 Juni 2009
Rumah ketua pelaksana
Kost Eka
Rumah ketua pelaksana

4.3 Instrumen Pelaksanaan
Perencanaan penggunaan instrumen didasarkan pada jenis-jenis kebutuhan disetiap tahapan pembuatan produk. Berikut ini disajikan tabel instrumen pelaksanaan yang digunakan selama pembuatan.
Peralatan
Bahan
Perlengkapan
a. Mesin penggiling
b. Pisau
c. Nampan
d. Timbangan
e. Ayakan
f. Alat sablon
g. Kompor
h. Oven
i. Elpiji
a. Buah sukun

a. Plastik
b. Cat
c. Kamera


4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan dana yang diperlukan
• Buah sukun = Rp. 500,- x 1200 = Rp. 600.000,-
• Plastik ¼kg = Rp. 6.000,- x 2 = Rp. 12.000,-
• Plastik ½kg = Rp. 6.000,- x 1 = Rp. 6.000,-
• Pisau = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Nampan = Rp. 6000,- x 4 = Rp. 30.000,-
• Ayakan halus = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Mesin Penggiling = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Oven pengering = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Alat Sablon dan cat = Rp. 800.000,- x 1 = Rp. 800.000,-
• Mesin pres plastik = Rp. 550.000,- x 1 = Rp. 550.000,-
• Solar = Rp. 100.000,-
• Gaji tenaga kerja (1 orang) = Rp. 400.000,-
• Transportasi pengiriman barang = Rp. 182.000,-

Dana transportasi
• Untuk survey lapangan = Rp. 25.000,- × 4 = Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 6.000.000,-

Realisasi biaya
• Buah sukun = Rp. 3000,- x 300 = Rp. 900.000,-
• Plastik sampel kg = Rp. 6.000,- x 2 = Rp. 12.000,-
• Plastik ½kg = Rp. 14.500,- x 6 = Rp. 58.000,-
• Pisau = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Nampan = Rp. 6000,- x 4 = Rp. 30.000,-
• Ayakan halus = Rp. 5000,- x 2 = Rp. 10.000,-
• Timbangan =Rp. 77.000,-x1 = Rp. 77.000,-
• Mesin Penggiling = Rp. 1.600.000,- x 1 = Rp. 1.600.000,-
• Oven pengering (kompor,elpiji,oven) = Rp. 1.600.000,-
• Alat Sablon dan cat = Rp. 800.000,- x 1 = Rp. 800.000,-
• Sewa Mobil(untuk mengangkut sukun) = Rp. 250.000,-
• Solar = Rp. 150.000,-
• Bensin (1 sepeda motor,mobil pengangkut) = Rp. 168.000,-
• Pengetikan = Rp. 25.000,-
• CD dan Kertas manila = Rp. 10.000,-
• Print out dan Spidol = Rp.50.000,-
• Afdruk foto = Rp. 100.000,-
• Pembuatan Poster = Rp. 50.000,-
• Untuk survey lapangan = Rp. 25.000,- × 4 = Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 6.000.000,


BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Strategi Pelaksanaan
Pada saat kami melaksanakan program kewirausahaan tepung sukun, kami melakukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Kami melakukan program ini dengan mengawali rapat tim dan pembagian tugas.
2. Rapat yang kami lakukan membahas tentang ketersediaan bahan baku, waktu pelaksanaan pembuatan tepung, strategi pemasaran, promosi yang akan dilakukan, dan cash flow dari program ini.
3. Pelaporan kegiatan tim dilaporkan tiap minggu disertai dengan hasil yang telah dicapai.

5.2. Tahap Promosi Produk
Mempromosikan tepung sukun Amurer ini tidak dapat langsung memberikan tepung tersebut pada calon konsumen melainkan dengan membuat berbagai macam bentuk jajanan tradisional berbahan dasar tepung sukun. Promosi ini dilakukan dibeberapa tempat baik di pasar-pasar maupun pemukiman penduduk yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Promosi awal ini dilakukan untuk uji minat pasar dan mengenalkan produk yang ditawarkan. Sekaligus mencari segmen pasar yang sesuai dengan produk tersebut.

5.3. Pengamatan Kesesuaian Konsumen
Promosi yang dilakukan memberikan beberapa masukan bagi tim, termasuk kesesuaian pangsa pasar yang akan dituju. Harga yang ditawarkan untuk ¼ kg tepung ini sebesar Rp 5.000, hal ini mengakibatkan hanya kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas yang mampu membeli. Terlebih lagi beberapa masyarakat yang kami temui dalam proses promosi ini mengkritik harga yang cukup mahal meskipun kami telah mengemukakan keunggulan tepung sukun Amurer, yaitu lebih renyah dan memiliki nilai gizi tinggi.Beberapa masyarakat yang telah kami temui dalam promosi lebih dari 50% mengatakan tepung ini cukup mahal, tetapi mereka merasa puas dengan rasa yang dihasilkan jajanan dari bahan tepung sukun.

5.4. Pemasaran
Setelah masa promosi produk, tim melaksanakan pemasaran di beberapa pasar yang berada di Kabupaten Malang, yaitu menawarkan kebeberapa toko. Setelah 2 minggu tepung tersebut dititipkan tim akan mengecek apakah ada yang terjual. Untuk tepung sukun yang belum laku terjual dicatat sebagai stok barang untuk bulan berikutnya Keuntungan yang diperoleh setiap bulannya berkisar Rp.100.000 yang merupakan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya produksi, sedangkan untuk kerugiannya terdapat pada saat proses produksi yaitu terkadang pada saat pembuatan gaplek sukun hasilnya tidak memuaskan karena proses pengeringan yang kurang maksimal yang mengakibatkan gaplek sukun tersebut tidak dapat diolah menjadi tepung sukun..

5.5 Respon Konsumen dan Pedagang
Respon dari para konsumen beragam 20% merasa puas dan 30% biasa-biasa saja dan 50% mengeluhkan mahalnya harga. Respon pedagang cukup baik sebab kami memberikan untung sebesar Rp. 500/bungkusnya, terlebih-lebih beberapa pedagang tidak hanya menjual tetapi ikut mempromosikan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil program kewirausahaan tepung sukun sebagai alternatif pengganti tepung beras di kabupaten Malang maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Anggota tim cekatan, ulet dan mampu memproduksi tepung sukun dibuktikan dengan keterlibatan seluruh anggota mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian laporan akhir.
b. Produk yang dihasilkan berupa tepung sukun Amurer masih kurang mendapat dukungan dari konsumen karena hrga yang ditawarkan cukup mahal.
c. Pihak pedagang yang pemasaran cukup mendukung dengan ikut mempromosikan.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan demi penyempurnaan program kewirausahaan tepung sukun Amurer di kabupaten Malang adalah:
a. Perlunya kerjasama yang lebih baik antara tim PKMK.
b. Perlunya waktu cukup banyak untuk melaksanakan program ini sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain.
c. Perlunya kerja sama dengan beberapa swalayan dan koperasi konsumen sehingga produk ini tidak hanya dipasarkan di pasar tradisional.
d. Perlu adanya pembelajaran lebih lanju tentang usaha kecil rumah tangga, sehingga usaha ini dapat terus berlanjut.




Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang cukup prospektif untuk dikembangkan diberbagai daerah. Kandungan gizi buah sukun cukup baik. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, buah sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %.
Buah sukun segar bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan pangan dengan cara direbus, digoreng maupun dibakar. Namun selain itu, ternyata buah sukun juga enak jika diolah menjadi aneka jenis roti. Dengan mengolah buah sukun menjadi aneka jenis roti maka dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Sebelum dibuat menjadi aneka roti buah sukun terlebih dahulu dibuat menjadi tepung.Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.
1. Pengolahan Buah Sukun Menjadi Tepung Sukun :
• Pilih buah sukun yang sudah tua.
• Kupas kulitnya dan potong – potong menjadi ukuran yang lebih kecil.
• Lakukan pemblansiran (5-10 menit).
• Dijemur hingga kering.
• Sukun kering ditumbuk.
• Diayak dan dibersihkan.
• Dijemur sampai menjadi tepung yang bersih.
Biasanya pada musim kemarau penjemuran menghabiskan waktu 3 hari. Tujuan dari pemblansiran atau pengukusan adalah untuk menghindari warna coklat pada buah sukun yang telah dikupas.
2. Pembuatan Aneka Roti Dari Tepung Sukun
a. Roti tart tepung sukun
Bahan-bahan yang digunakan :
8 butir telur, 2 ons gula pasir, 2 ons tepung sukun, 1 sendok makan avalet, 2 ons mentega dicairkan, 1 sendok makan panili
Cara pembuatan :
• Kocok telur dan gula hingga mengembang.
• Masukkan ovalet, bubuk powder, tepung sukun,dan mentega, kemudian kocok hingga rata.
• Tuangkan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega.
• Bakar hingga kuning kemudian diangkat,selanjutnya bisa dihias sesuai dengan selera/seni dengan butter cream yang telah diberi warna sesuai selera.
b. Bolu Sukun
Bahan –bahan yang digunakan :
1 gelas tepung sukun,4 butir telur,1,5 ons gula, 1 bungkus panili, 1,5 ons mentega cair.
Cara Pembuatan :
• Campur telur, gula, ovalet, panili kemudian dikocok hingga warnanya putih.
• Masukkan tepung sukun kedalam kocokan pertama, kemudian dikocok lagi pelan-pelan dan diberi mentega dan diaduk sampai merata. Kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega kemudian dibakar hingga matang.
• Setelah matang dipotong-potong lalu dibakar hingga kering.
c. Donat Sukun
Bahan-bahan yang digunakan :
1 buah sukun,150 g gula pasir,0,25 gr tepung terigu, 1 butir telur, 100 g mentega, misis dan minyak mentega secukupnya.
Cara Pembuatan :
• Kupas buah sukun.
• Cuci kemudian di kukus lalu dihaluskan.
• campur sukun dengan telur, gula, tepung terigu, dan aduk sampi tidak lengket.
• Bentuk adonan menjadi donat dan goreng sampai warna kecoklatan kemudian tiriskan.
• Setelah dingin olesi dengan mentega kemudian taburi dengan gula halus dan misis.
3. Pengemasan.
• Buatlah kemasan dari plastik untuk membungkus bolu dan donat sukun.
• Untuk 3-4 donat dibungkus jadi satu dalam wadah karton.
• Jangan lupa untuk setiap kemasan diberi cap atau logo perusahaan. Atau yang paling sederhana sekalipun tetap cantumkan nama dan alamat yang bisa dihubungi untuk pemesanan.
4. Pemasaran
• Anda bisa mencetak brosur-brosur dalam kertas biasa saja yang bisa anda sebarkan melalui instansi, warung-warung, pertemuan arisan, kost-kostan dan lainnya. Prinsipnya adalah semakin banyak orang yang mengnal produk anda akan sangat membantu dalam pemasaran.
• Anda bisa membuat kerjasama dengan toko roti atau katering untuk menambahkan produk anda dalam menu mereka.
• Anda bisa kerjasama dengan warung burjo atau instansi untuk menjualkan barang anda dengan sistem konsinyasi.
• Anda bisa gunakan teori marketing lama yang terbukti efsien yaitu viral marketing atau getok tular. Prinsipnya adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Pastikan produk anda memuaskan pelanggan anda otomatis mereka akan menyebarluaskan produk anda dengan senang hati.
5. Administrasi dan Keuangan
• Sekecil apapun bentuk organisasi usaha anda pastika anda mempunyai administrasi yang teratur walaupun sederhana.
• Siapkan buku kas untuk mencatat semua aliran uang yang keluar maupun aliran masuk.
• Buatlah nota untuk setiap transaksi untuk memudahkan anda melacak kemana aliran uang anda.
• Catatlah setiap transaksi dan patikan anda mengecek tiap harinya, sebab jika anda tidak tiap hari mengecek anda akan kebingungan melacak aliran uang anda.
• Jika memungkinkan sewalah seorang lulusan SMK yang mengerti tentang pembukuan, ini akan memudahkan anda dalam controling perusahaan.
Diolah dari berbagai sumber
Sumber gambar: http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2008/12/sukun.jpg
Beritahukan ke teman anda..

Sabtu, 01 Januari 2011

CERPEN

GORENGAN “WECI CINTA” RASA LIMON TEA

Pagi yang cerah dengan matahari yang bersinar terang. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00WIB, saatnya heltik berangkat ke sekolah. Saat di tengah perjalanan menuju sekolah, tana sengaja heltik bertemu dengan teman-temannya di jalan, akhirnya heltik berangkat dengan teman-temannya dengan naik sepeda.
Ketika sampai di sekolah tak segan-segan heltik segera menuju kelasnya 9A saat melalui kelas di 9A, ternyata ada anak-anak laki-laki yang menghadang. Kemudian satu dari sekumpulan anak laki-laki itu menyapa heltik “ Hai.. mbak oleh kenalan Nggak???” Assalamualikum Mbak???”, kemudian Heltik menjawab dan segera pergi ke kelasnya. Dengan kompaknya teman anak-anak di sekitarnya menyoraki mereka berdua. Heltyk pun tersipu malu dengan wajah yang memerah merona wajahnya semakin tampak memerah ketika salah satu anak di sekitarnya berkata “ hayo heltik, ada apa hayo!!??” dengan wajah yang memerah heltik menjawab”nggak….Nggak”.
Saat di kelas, heltyk melihat teman-temanya sedang mengobrol. Ternyata mereka di sana sedang membahas tentang sinetron yaitu Inayah yang ada di indosiar saat Heltik berjalan menuju segerombolan perempuan salah satu darianak itu berkata ”Hai lihat inayah udah datang “heltik menjawab “waduh inayah terus sih yang di bahas”. Nggak ada yang lain apa???.(Tito berkata sambil memandang teman-teman di sekelilingnya) Dias pun berkata “ya udah Ari aja Ari nya ok” sita menjawab” ok lah friends.
Seperti biasa, istirahat pertama anak-anak pergi ke kantor ketika berjalan menuju katin Ari langsung menghadangnya, dia berkata” mbak assalamualaiukum?? (berharap heltik akan menjawab salamnya itu) ternyata heltik menjawab salamnya. Kemudian showad berkata “hai inaya?? Titis berkata “ kanjeng dosonya kamu ya What??”(Tanya Tities kepada showad,showad menjawab “ ya udahlah terima nasib “ heltik dan temannya menuju kantin.
Ketika jam masuk kelas kurang dari 15 meni,heltik cepat-cepat menuju kelas 9A tapi Ari dan showad siap menyambut kedatangannya heltik showad berkata ” Hey Heltik, sini loh “ (showad menyapa heltik sambil melambaikan tangannya), dengan tidak sengaja heltik dan Showad berbincang-bincang Ari pun ikut berbincang-bincang bersama mereka bersama mereka di sela perbincangan Ari dan Heltik, showad dengan sengaja membiarkan mereka berdua di sela perbicangan itu Ari menawari heltyk gorengan Heltyk berkata” itukan bahan dasarnya wortel yak an ?? “ (ary berkata dengan maksud bercanda). Jawab heltik “ nggak aku takut” dengan spontannya Ari berkata “ pa kam takut sama weei…. Seorang Heltik ternyata takut ma weei……..ha…ha…” (jawabnya dengan tertawa) heltik menyangkal “ nggak aku nggak takut, Cuma kalau makan itu pasti maunya sama cabe” jawab Ari lagi ” oh gitu…. Ya udah gak papa ko!”
Bel masuk kelas pun berbunyi. “ saatnya pelajaran dimulai, harap para siswa siswi masuk kelas masing-masing” Ari berkata ” Eh hel nanti bisa ngomong lagi Nggak??” jawabnya ary “ok nanti ku tunggu ok…….??” (jawabnya dengan senyum manis) heltik berjalan dengan senyum malu.
Bunyi bel istirahat pertama berbunyi” saatnya istirahat pertama di mula’ dengan tergesa-gesa ary menuju kelas 9a, ternyata anak-anak di kelas itu belum istirahat. Terpaksa ary menunggu anak-anak keluar.
15 menit kemudian anak-anak 9A keluar Heltik pun segera menemui ary didepan kelasnya.dia berkata ” Ari maaf ya, kamu sudah nunggu lama? (berkata dengan wajah yang gelisah)’’adu nggak papa lge” jawabnya. Tities temnnya berkata “oh ini ttha yang buat kamu gelisah tadi” pantas ada mas Aryonya sih?” (berkata sambil menyindir mereka berdua). Irma berkata (perkataanya membuat mereka semakin tersindir).sahut mirzai’’awas-awas”. Titis berkata lagi”what kamu jangan nganggu dong” (Tanya titis kepada showad), jawabnya “ya udahlah….. ya emang kenapa,… dia juga sahabatku” sahut Tities ok kita juga pergi…. Yo temen-temen!! “ (tities mengajak teman-emannya pergi’) lalu Heltik ikut pergi, kemudian Ari memanggil Heltik “ hei Heltik sii aja loh “ jawab Heltik ‘ emang kamu da perlu apa sih?? (katanya sambil berjalan menuju Ary). Jawab Ari ” aku boleh kenalan “ jawab Heltik “apa kenalan kan kita udah kenal,…. Kok sekarang mau kenalan?? (katanya dengan penasaran)” eh liat di bawah tu ada kodok’ (Ari bercanda dengan menunjukkan tangan ke bawah).dengan spontan dia kaget “ ah….ah…(sambil teriak ketakutan ) jawab Ari “ ha….ha.. (ary terawa) “jawab Heltik “ oh….jadi Cuma ngajak bercanda…. Ya udah ku pergi “jawab Ari ” eh…. Jangan pergi dong…. Ya udah kali ini kuserius” (katannya dengan meyakinkan Heltik).
Heltik berjalan menuju lab computer, lalu Ari mengikutinya, Heltik berkata”loh kamu kok ngikuti aku sih! Jawabnya’ loh ku kan uda janjian ma u ?” jawab lagi Heltik “ ya uda ngomong aja’, Tanya apa terserah sebagai narasumber yang baikkan harus ngerti reporternya” (jawab heltik bercanda) sahut ary ” ya kamu jangan marah dong “ ya uda ku ngomong”
Disaat suasananya sedikit redah ary berkata” lalu belmasuk berbunyi “ saatya peajaran akan dimulai’’ Tanya Heltik” Ari udah bel masuk….masuk sana?? Jawab Ari ”oh jadi u ngusir aku” sahutnya “ya nggak’ jawab Ari lagi “ eh tajinan mana sih” jawab Heltik ” ya uda nanti aja ngobrolnya di terusi ok” jawab Ari “0k, pulang sekolah di Xerok depansekolah oke” (tanyanya yang penhuh harapan). Jawab Heltik ”ok q tunggu” (jawabnya dengan senyum dan wajah yang memerah)
Tanpa terasa el pulang berberganti “saatnya pelajaran berakhir, selamatt jumpa dari esok hari”. Terdengar bel itu anak-anak bersiap-siap merapikan bukunya dan berdoa dengan tidak sabar pada Heltik berjalan ke Xerox depan sekolah.
Seperti yang disepakati Ari datang menghampiri heltik di Xerox, dia berkata “hay….hey …maaf lama??? jawab Heltik ”oh nggak apa-apa kok!!! Sahut Tities”waduh ada berita baru ne…. ehm….ehm…. !!! Tanya tities kepada ari “ari gimana positif pa negative??? Sahut Heltik”apaan sih??? Tanya ari lagi “hei…. Kamu mau pulangkan??” nggak kok??(jawabnya dengan menyanggkal)dita berkata ”pa sih ari kamu mau nganter heltik kan???”apaan sih nggak tadi dia mau ngomong ma aku “ Dita’ oh yach??? (Tanya dengan gurau).
Ari mncari empat duduk lalu ary memanggilnya, Heltik pun berjalan memenuhi panggilannya heltik berkata “mau ngomong apa?? Sahut ari” loh kamu kok kesini? Sahut heltik lagi” kamu tadi nyuruh aku ke sini ?? (tanyanya dengan marah) sahut ary lagi” nggak aku tadi nggak nyuruh kamu ke sisni aku tadi manngil dida ! jawab heltik” ya udah, kamu orang yang ngeselin banget! “katanya dengan sangat marah, sahut Ari ‘jawab heltik “ kurang kerjaan banget sich ?? jawab ari “ya kuminta ma’af hel??”
Kemudia terlihat angkotan berjalan ke utara dengan cepat hingga heltik berlari bermaksud memanggil anngkot itu namun angkotnya terlau cepat, akhirnya ary “berkata ‘ada apa ce hel”? jawabnya”angkotnya uda nggak ada….gara-gara kamu ne! (katanya seola ari yang menyebabkan) sahut ari “ya udah ayo…ku anter pulang?? Jawabnya “nggak aku ke pasar aja dulu (katanya dengan menolak ajakan ari) akhirnya heltik berjalan kea rah selatan menuju pasar.
Dita menyamperi ary, berkata “toh gimana c kok di biarkan pergi gitu c ?? samperin dong, bro!! jawab ary “ya udah…Doain yo?? Ari pergi mengikuti Heltik di belakangnya sepeda motorsecara diam-diam.
Setelah hamper menunggu sekitar 10 menit. Ari mengajaknya untuk menantarnya pulang, “hel udah siang lho…..ayo wes ku anter ketimbang kepanasan disisni”(namun heltik tetap berkukuh keras menunggu) ayo ….. ne loh udah siang…..nggak mungkin ada angkotnya”(katanya dengan berharap heltik mau menerima ajakannya), beberapa menit anggkotnya tak kunjung terlihat.
Akhirnya heltik diantar pulang di perjalanan itu mereka saling berbincang-bincang. Walau pun tadi heltik masih marah tapi rasa marah dan benci itu berubah menjadi sebuah ke akraban. Di perbincangkan itu ari menanyakan no HP telponnya tapi heltik tetap tidak mau member nonya.
Keesokan hari ketika heltik menuju kelasnya selalu saja dihadang. “Assalamualaikum” sahut heltik “ waalaikum salam” “hei…. Inayah) sapa showad kepada heltik) diam-diam ary mengikuti di belakang “ mbak boleh kenalan nggak? Katanya terdengar mengherankan dalam hatinya berkata”uhh aneh banget sih”. Dari situla heltik mulai membenci ary karena selalu menggodanya tanpa habis-habisnya.
Namun perasaan benci itu sedikit demi sedikit hilang, ketika mendekati ujian nasional. Disaat semua siswa-siswi kelas tiga saling meminta ma’af dan restu agar lulus ujian akhir.
Setelah semua ujian selesai,saatnya para siswa-siswi berekreasi ke Yogyakarta ketika waktu beranggkat rekreasipun tiba tepat pada bulan mei tanggal 13, sekitar pukul 07.00 anak-anak berkumpul di sekolah. Akhirnya mereka berangkat pada pukul 09.00 WIB ke Yogyakarta.
Dari bus 7 pariwisata, Heltik naik di bus no 4. Malam semakin terasa dingin, tapi semua itu tak akan terasa.
Sewaktu perjalanan berangkat, dengan senangnya anak-anak bergurau sampai-sampai mereka tertidur larut malam. Sayangnya sekitar pukul 02.30 ,obil yang Heltik naiki mogok di jalan selama hampir 1 jam lebih. Akhirnya mobil yang dinaiki Heltik tertinggal jauh. Saat bus mogok, anak-anak pada tidur. Ya, maklumlah mungkin kecapaian, soalnya tadi malem merekabercanda larut malam. Keesokan sekitar pukul 5 pagi, kami turun untuk sholat subuh di masjid. Perjalanan pun dilanjutkan, akhirnya sampailah di Jogyakarta. Sesampai disana kami bergegas menuju restaurant elit di Yogja yang biasa dikunjungi para wisatawan untuk makan pagi. Sayangnya saat bus yang Heltik tempati tiba bus yang lain sudah mau berjalan menuju candi Borobudur. Untungnya bus itu mau menunggu, akhirnya anak-anak pun mandi untuk mengisi waktu.
Tidak lama kemudian, kami berangkat menuju candi Borobudur. Namun setelah tiba disanan Heltik dan teman-temannya masih mau mandi, setelah mandi mereka berjalan mengelilingi candi dan ke puncak candi. Ketika hendak berjalan ke puncak, ternyata disana ada yang nunggu, siapa lagi kalau bukan anak kelas 9 Bhe. Dengan kegetnya Heltik dan teman-temannya berkata, “waduh ada apa ne?” sahut Ary, “Eh, darimana aja se? Q nunggu lama banget??” Irma jawab, “loh … yang suruh nunggu itu capa?” sahut Ari lagi, “Mau ke puncak candi kan??” (katanya sambil membelokkan pertanyaan Irma). Akhirnya mereka semua berjalan ke puncak candi.
Di perjalanan ke puncak itu, kita harus bersabar dari jalan sempit itu kita harus berdesak-desakkan dengan orang lain. Dengan terpaksa jalannya harus satu-satu deh. Biar mereka nggak takut hilang, mereka saling bergandengan. Dita berkata, “Eh, cowok dulu pa cewek dulu??” sahut Showad “Ya pasti cewek dululah,” sahut dita, “ya wes Q duluan yach!??”. Dengan cepatnya Ari menggandeng tangan heltik dan heltik menggndeng tangan Tia, tapi gandengan tangan Tia terputus saat berdesak-desakan. Untungnya di belakang Tia ada anak-anak lain.
Akhirnya sampai juga di puncak candi. Dengan cepatnya mereka mengambil posisi gaya foto untuk kenang-kenangan. Ari berkata, “hei … gimana??” jawab Heltik “Pa ce???” sahut Ari lagi, “Nggak jadi estz …?”, lihat helme ma Titris disana nggak, mereka uda jadian loh,” sahut Heltik, “Oh, yach tha. Makanya Q heran banget mereka kok akrab githo”. Baru sebentar di puncak candi kami harus turun menuju bus. Sayangnya diperjalanan pulang kami terpisah.
Sesampai di bus tempat kami parker, Heltik main bertemu dengan Sofi. Kebetulan bus yang ditumpangi sama dengan bus yang dinaiki Ari. Saat Heltik masuk lewat pintu belakang berteme dengan Helme, dia berkata, “Loh … ary ne lo Heltik nyamperin kamu” sahut Heltik “Eh, nggak Q mau ketemu Sofi kok” jawab ( jawabnya dengan menyangkal)Sofi “Siapa cari aku?” sahut Heltik “Aku Sof, bukunya kamu bawakan??” (lalu heltik kembali ke bus). Tidak lama kemudian Ari dan Helmi ke tempat Tities dan Ari ke tempat Heltik. Tak lama kemudian bus akan berjalan ke keraton, “Eh, nggak kembali ke bus kamu tha?”Kata Heltik. Sahut Ari, “Nggak Q pengen di sini kok”. Saat diperjalanan anak-anak saling bercanda ria senamg gemmbira.,Walaupun panas matahari menyengat mereka masih saja tertawa cekakak-cekikik di bus. Suasana semakin meriah ketika anak-anak bernyanyi. Heltik berkata, “Hey, cowok ternyata .. bisa nyanyi juga ya??” (maksudnya menyindir Ari yang sedang mengikuti nyanyia The Virgin) “Yach, bisa tha. Mang kamu mau request lagu pa ce??? Khusus buat kamu seorang west”. Sahut Heltik “Oh, yeach really?? Up toyou OK!” sahut Ari “Ok, bro!” (weh … dengan lantangnya).
Suasana semakin seru ketika Ari mulai melantunkan lagu Hijau Daun “Sampai kau bicara” hingga anak-anak pun bertepuk tangan dan berkata “weh so sweet” Hei ituloh, gimana ce” (nyanyia yang dilantunkannya seolah menunjukkan isi hatinya).
“Bila saatnya ku temukan Indah dihatimu”
“Apakah nanti dirimu masihkah milikku”
“cahaya kasihmu menghiasi seluruh hatiku” dan seterusnya. Mendengar itu semua, Heltik merasa terharu sampai-sampai meneteskan air mata. Ari berkata “Eh, … nangis ya???” sahut Heltik “Nggak kok (bergegas mengusap air matanya). Kata Ari “Oh, nggak usa terpesona kayak githu dong mbak??”. Akhirnya sampailah di keraton Jogyakarta.
Saat turun dari bus menuju keraton, Heltik menjauhi Ari, karena Heltik merasa malu berjalan-jalan sambil melihat barang bersejarah. T ernyata mereka bertemu juga. Tapi saat berpapasan Heltik malah menghindar.
Saat semua kembali ke bus Ari menengok di bus yang Heltik tempati. Untungnya Heltik ada di tempatnya. Ari berkata, “Da pa ce dari tadi u kok menghindar terus??” (katanya penuh tanda tanya besar) “Ya, west lah … Q tak ke busku dulu ya. Assalamu’alaikum!”. Akhirnya perjalanan pun dilanjutka ke Malioboro. Tapi sebelum ke Malioboro, kami mampir di rumah makan untuk makan malam dan sholat Isya’. Selesai dari itu, kami menuju ke Maliobor. Iilah tempat para wisatawan menghabiskan waktunya untuk belanja. Semua turun di parker dan bergegas ke Malioboro.
Heltik dan teman-temannya berjalan-jalan di Malioboro. Dengan tiba-tiba Ari, Helme, Showad, Gale dan Eka di belakang kami. Karena Heltik mencoba menghindari Ari, Heltik berjalan di depan sendiri. Lalu teman-temannya meniggalkan Hetik di depan. Hingga Ari mengikuti Heltik di belakang Heltik. Saat ditengok ke belakang ternyata mereka meninggalkannya, hanya ada Ari di belakang. Ari berkata “Hey, sendirian tha mbak??” Heltik jawab “Loh anak-anak ke mana??? (dengan herannya Heltik bertanya). Akhirnya dengan perasaan deg-degan mereka berjalan berdua. Karen awaktu uda malam dan hanya diberi waktu 3 jam di malioboro, Ari mengajak kembali ke parker bus “Hei, ayo kembali ke parker bus” (ajak Heltik). “Loh teman-teman gimana??” jawab Ari lagi “Anak-anak mungkin loh uda pulang, soalnya mereka bilang aku suruh ngawasi kamu” jawab Heltik “Loh, mang aku masih kecil ya harus diawasi”. Ari berkata lagi “Ya, mungkin, soalnya ku nyuruh mereka buat ngawasi kamu, tapi mereka nggak bisa, ya uda ku aja yang ngawasi”. Jawab Heltik lage “Eh, … sok perduir amet kamu, pakek acara ngawasin aku”. Jawab Ari, “Ya iyalah aku khawatir tau??”. Ku nggak mau kamu kenapa-kenapa tau nggak! Pa lage seseorang yang mengisi hatiku saat ini”. Jawab Heltik, “Oh yach”. Sahut Ari, “Ya uda, ayo pulang ntar ditinggal loh, mungkin anak-anak juga ada di bus”.
Diperjalanan menuju parkir, mereka berbincag-bincang. Ditengah perjalanan Ari menyuruh Heltik berhenti sejenak. Ari menyuruh Heltik menunggunya. Saat kembali di tangan kanannya membawa sebuah boneka. Ari berkata, “Eh … boneka ini bukan buat kamu loh”. Jawab Heltik, “Eh, sapa yang ngarep-ngarep”. Sahut Ari, “Ya west ayo pulang”. Hampir sesampai di bus yang dinaiki Heltik, Ari berkata “Hei, maaf ya ne bonekanya buat kamu” sahut Heltik “maaf, loh katanya buat seseorang???” (sambil mengasihkan bonekanya) sahut ary” yaw seseorang itu kamu” sahut Heltik “Tapi” (jawab dengan herannya) Ari “Uda, terima Ok, da. Assalamu’alaikum!”lalu ary pergi ke tempat bisnaya diparkir.
Dimalam ke 3 itu, Ari mengirim SMS ke Heltik ”Hey Bro wih ada yang lagi seneng ne baru dapet boneka…. eh jangan tertawa dong, jelek tau (‘_’) he … he “(katanya dengan ngeledek) lalu heltik membalasnya dengan “Ya, udah terserah deh!! MAKACIH BAGET BWT BONEKANYA yawww????” lalu Ari membalasnya lagi. “(^-^’) hE.. Heee…”. Akhirnya ngucapin makacih juga … . Boneka 2 khusus bwt u … U suka warna hijau kan … 2 Q kash U warna hijau … Save in your hearth OK”. Kemudian nie dia mengirim sms lage “Eh, uda dulunya Q ucapin MET BOBOK AJACH Nice Dream “(‘’)” sayangnya SMSnya itu tidak dibalas ma he;tik.
Dipagi hari ketika akan menuju restaurant untuk makan pagi. Ari mengirim SMS lage “Eh, bilang aja klw U jg laper ce??”. Sesampai di rumah makan, dan saat hidangan makanan siap disantap, Ari mengirim SMS lage “Nggak ku uda nggak laper kok, coz U da dr sini”. Setelah semua selesai makan, kami segera pulang menuju ke sekolah dan kembali kerimah masing-masing.
Akhirnya setelah 3 hari rekerasi, seminggu lage, wisuda akan dilaksanakan di gedung GBU. 3 hari sebelum wisuda Ari ke rumah Heltik untuk mengambil Flashdisk. Ketika mereka bertemu Ari berkata “Eh, wajah kamu kok pucat, matanya merah lage. Uda nangis yach??” namun Heltik mengelak “Eh, uda nggak usah nangis. Aku tau kamu sedih soalnya sebentar lagi kit aberpisah kan?? (niatnya agar Heltik terpancing) jawab Heltik “Sapa yang nangisin kamu, aku cuma sedih aku kan nggak bisa ketemu sama temen-temen kayak waktu SMP dulu” Jawab Ari “Oh, sabar itu cobaan. Gimana pun juga kamu harus meneruskan sekolah kan. Jangan nangis OK…oh yach aku pulang ya. Assalamu’alaikum!”.
Sehari sebelum acara wisuda, disorenya anak-anak berkumpul untuk gladi bersih di gedung GBU Lawang Sari. Namun saat pulangnya hamper menjelang jam 7. Akhirnya Heltik menerima SMS dari aRi “Eh…U g’ masuk tha???” balasHeltik “Q masuk KQ. Ne Q ge di GBU”. Tak lama kemudian Ari kembali ke gedung GBU itu. Hingga Ari mengajaknya pulang.
Keesokan paginya acara wisuda pun dimulai. Ari mengirim sms lage “Eh, jangan nangis loh …” balesnya “Ya Q g’ bkl nangis”. Acara wisuda pun selesai, suasananya penuh dengan keharuan. Apa lagi saat para guru dan siswa-siswi berjabat tangan.
Heltik keluar, lalu Ari berkata “Eh, ternyata nangis juga. Ayo ku anter pulang!” sahut teman Ari “Lah uda pa belum ce Ari???” (Tanya teman Ari kepada Ari). “Jadi-jadi, positif kok!!” lalu Ari mengantar Heltik pulang lage ke rumahnya.
Dua hari kemudian anak-anak ke sekolah untuk mengambil izajah. Empat jam pun berlalu hanya menunngu heltik datang ke sekolah. Lama kelaman ary ngerasa dia nggak bakal dating hingga merasa kecewa bahkan sempat ada pikiran untuk pulang.Tak lama kemudian heltik datang tak segan –segan menghampiri heltyk. Tapi ary mulai berpikir negative, ketika dia tau ada seseorang cowok disampingnya.Sebenarnya melihat cowok disampingnya itu Ary merasa kecewa dan kesedihan melandanya. Kemudian Ary menyapa heltik “ hai.. hel kemana dja sih??itu siapa??” sahut heltik”eh baru datanguda di inrtogsi kayak polisi aja!!” sahut Ary” iyalah tugas seorang polisi kan kayak githo, pakek disampingnya da cowok lagee!!!”sahut heltik “eh cemburu yaw???”sahut ary”ya iyalah kamu nggak ngerasa apa gimana perasaan ku ma kamu.??”(suasana hampa sejenak )”heltyk aku tau aku bukan siapa-siaoa bagimu, akhirnya hapanku sirna, karena kamu lebih mencintai dia” katanya kepada heltik. Jawab heltyk ‘Nggak kok, harapanmu nggak akan sirna “ jawab ary’’ kalau gihto… jika kamu pilih dia ambil gelang ini, jika kamu pilih aku ambillah kalung ini” (sambil melihatkan kalung dan gelang itu di telapak tangan ). Akhirnya heltyk pun megambil keduanya, dengan kaget dan geran Ary berkata “loh … maksudnya????” sahut heltyc”kamu jangan … heran dia kakak sepupuku” lalu dikembalikan kalung dan gelang itu ketelapak tangannya, dengan wajah yang memerah heltik berkata”mungkin besok aku akan berangkat ke Surabayah dan sekolah di sana” Ary pun kaget sahut ary” Apa???”sahut heltyk “kamu jangan takut hara pan kamu nggak sirna kok” sahut Ary lagi “kalau githo bawa kalung dan dealng ini, jika kamu memberiku kesempatan…. pakailah kalung dan gelang ini, saat kit bertemu”sahut heltyk “ok kan ku bawa kenang-kengaang ini, aku pergi dulu yaw???” (bejalanya heltik ke kakaknya ) dari jauh ari berkata” moga bisa ketemu lagi yaw??”sambil melambaikan tangannya.